Ahad 16 Dec 2018 23:18 WIB

Jimly Asshiddiqie Kampanye Cinta Hewan Musang

Jika terpilih DPD Jimly berjanji mempromosikan kesadaran bersahabat dengan hewan.

Jimly Asshiddiqie
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Jimly Asshiddiqie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie mengkampanyekan arti penting bersahabat dengan hewan. Jimly juga mengapresiasi keberadaan komunitas pencinta musang atau "Musang Lovers Jakarta".

"Saya mengapresiasi kepada saudara-saudara pencinta hewan musang ini. Semakin banyaknya komunitas pencinta hewan, itu bagus," kata Jimly saat hadir sebagai pembicara di Festival Musang Ibu Kota yang diselenggarakan oleh Musang Lovers Jakarta di Mangga Dua Square Jakarta, Ahad (16/12).

Jimly berharap pencinta musang semakin banyak dan dipromosikan seperti komunitas pencinta hewan kucing atau anjing. Melalui kegiatan promosi, Jimly memperkirakan komunitas pencinta hewan akan semakin banyak menarik masyarakat yang peduli pada hewan sehingga tingkat kesadaran hidup damai dan bersahabat dengan hewan semakin tinggi.

"Hewan itu jangan dimusuhi, termasuk dengan hewan liar sekalipun itu bukan musuh kita. Toh mereka juga tidak memusuhi kita. Jadi harus seimbang," ujar Jimly.

Bahkan di hadapan ratusan Musang Lovers yang hadir pada acara tersebut, calon anggota DPD dari DKI ini berjanji, akan ikut mempromosikan tentang perlunya kesadaran masyarakat bersahabat dengan lingkungan khususnya hewan. "Kalau nanti saya terpilih, saya akan promosikan kesadaran pentingnya hewan peliharaan ke seluruh Indonesia, supaya semua daerah punya kesadaran yang sama soal pentingnya kita membina hewan peliharaan bahkan hewan liar," tutur Jimly.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) ini juga menyinggung soal pentingnya Indonesia memiliki aturan atau undang-undang yang secara spesifik mengatur soal hak asasi hewan (animals right) seperti di negara Eropa dan Amerika.

"Tak hanya hak asasi manusia, tetapi juga hak hewan atau animals right harus ada. Karena selama ini hak hewan itu paling dilupakan orang. Kalau kita masih sibuk ngurusin human right, di negara maju sudah berdebat animals right," ungkapnya.

Menurutnya, di Indonesia telah dibuat Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, namun UU tersebut belum mencakup kesejahteraan hewan secara keseluruhan. "Sayangnya kita di sini belum terlalu menyadari pentingnya lingkungan hidup, hewan, itu masih diabaikan. Maka manusia belum bersahabat dengan hewan," ungkap Jimly.

Padahal dikatakan Jimly, salah satu ciri peradaban sebuah bangsa dikatakan maju, jika adanya keseimbangan hidup antara manusia, hewan, dan lingkungan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement