Sabtu 15 Dec 2018 16:14 WIB

Basuki: Masyarakat tak Tolak Pembangunan Jalan Trans Papua

Menteri PUPR mengatakan pembangunan jalan Trans Papua akan dilanjutkan Januari.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, masyarakat Papua tidak menolak pembangunan Jalan Trans Papua, di titik manapun. Menteri PUPR mengatakan, pembangunan Jalan Trans Papua akan dilanjutkan pada Januari 2019, setelah dihentikan sementara karena insiden pembantaian pekerja oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua.

"Tidak ada penolakan dari semuanya, tidak ada satu titikpun yang ditolak masyarakat," kata Basuki di Banda Aceh, Sabtu (15/12).

Basuki mengatakan demikian, berkaitan dengan hal adanya penyerangan pada pekerja proyek jalan Trans Papua oleh KKB pada para pekerja proyek dari PT Istaka Karya hingga menyebabkan belasan korban jiwa. "Insiden ini hanya di Wamena, Habema, Kenya, Mamubu, 278 km. Sedangkan sisanya kan 3500 km dan itu harus dicatat tidak ada penolakan," ujarnya.

Atas insiden tersebut, pengerjaan proyek Jalan Trans Papua sempat terhenti. Namun Basuki mengatakan pengerjaan akan kembali dimulai pada Januari 2019 dengan tingkat keamanan yang lebih baik.

"Mulai lagi Januari nanti, ini karena kebetulan ada natal dan sebagainya, sambil menunggu kondisi disana tapi pak Wakapolri bilang ke saya bisa menjamin keamanan di kantor Wapres dengan penambahan personil di semua titik. Insya Allah akan kita mulai pelaksanaannya di awal Januari," ujarnya.

Saat ini, tambah Basuki, di daerah itu tinggal mengerjakan penyambungan infrastruktur yakni jembatan, karena jalannya sudah rampung. "Itu karena memang jalannya sudah tersambung, saat ini tinggal pasang 35 jembatan tinggal akan koordinasi dengan pihak-pihak terkait," katanya.

Para pekerja jalan Trans Papua pada 2 Desember lalu, sehari setelah perayaan HUT OPM 1 Desember diaerang oleh KKB yang diduga adalah anggota OPM.  Kejadian tersebut menyebabkan timbulnya korban sebanyak 25 orang, terdiri dari 24 orang karyawan PT Istaka Karya dan satu orang pegawai PUPR. Dimana 17 diantaranya ditemukan tewas, 4 orang selamat dan 4 lainnya hingga kini masih dalam pencarian.

Ke 25 orang ini tengah mengerjakan pembangunan jembatan di kali Yigi dan Aurak, yang merupakan bagian dari proyek pembangunan jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement