REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo sudah bisa melakukan operasional khusus untuk penerbangan internasional pada April 2019 mendatang. Ia menjelaskan, paling tidak keberangkatan umroh untuk kontingen Yogyakarta dan Jawa Tengah bisa dilakukan penerbangan langsung dari NYIA.
Budi menjelaskan pada April 2019 mendatang terminal internasional seluas 8.000 meter tersebut sudah bisa melayani sekitar 2 juta hingga 2,5 juta penumpang. Budi optimistis meski pada hari ini perkembangan pembangunan baru 19 persen.
"Bandara ini juga diantara Yogya dan Jateng. Potensi umroh juga banyak sekali. AP I akan operasikan ini April. Yang janji Pak Faik, ya. April kita upayakan, airset akan selesai semuanya. Ada terminal 8.000 meter persegi," ujar Budi di NYIA, Jumat (14/12).
Budi menjelaskan kehadiran NYIA penting untuk mendongkrak potensi pariwisata Yogyakarata dan Magelang. Ia menjelaskan, jika Angkor Wat, Kamboja, saja bisa mencatatkan prestasi dan peningkatan turis, maka potensi ini akan jauh lebih baik untuk Borobudur.
"Ini untuk penunjang wisata Borobudur. Borobudur kan akan menjadi 10 Bali baru. Nah ini akan menjadi bandara internasional ketiga. Saya minta komitmen dirjen untuk melakukan percepatan percepatan," ujar Budi.
Saat ini Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata. Hanya saja, secara okupansi masih jauh di bawah Bali. Ia mengatakan, hal ini perlu ditingkatkan agar juga bisa meningkatkan PAD daerah.
"Turis Yogya itu masih kalah sama Bali. Kalau nanti NYIA ini jadi bandara internasional dan ada jalan langsung ke Borobudur, maka minat turis akan lebih baik," ujar Budi.
Pada 2020 mendatang, kata Budi, NYIA akan beroperasi penuh. Baik internasional maupun domestik akan banyak difokuskan pada NYIA. Budi mengatakan NYIA ditargetkan bisa melayani hingga 24 juta penumpang.
"Saya yakin ini akan besar dengan ultimate 24 juta. Ini nanti akan jadi sentral. Angkor Wat kan sudah bagus tuh. Nah, Borobudur tuh lebih indah daripada Angkor Wat. Nah, ini nanti ke depan akan lebih baik," ujar Budi.