Jumat 14 Dec 2018 15:00 WIB

Mengintip Istana Bagi Para Lansia di Pelosok Wonogiri

Bangunan megah tersebut didedikasikan bagi para orang lanjut usia (lansia).

Rep: Binti Sholikah/ Red: Mohamad Amin Madani
Objek wisata Istana Parnaraya di Desa Kebon Agung, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogori. Bangunan yang didesain mirip istana negara tersebut didedikasikan untuk para lansia.
Foto: Republika/Binti sholikah
Objek wisata Istana Parnaraya di Desa Kebon Agung, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogori. Bangunan yang didesain mirip istana negara tersebut didedikasikan untuk para lansia.

REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI -- Sekitar 55 kilometer dari Kota Solo, tepatnya di Desa Kebon Agung, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogori, berdiri megah sebuah istana yang mirip dengan Istana Negara di Jakarta.

Bangunan tersebut memang mirip dengan istana negara. Bangunan itu memiliki lima tiang atau pilar dengan filosofi ibadah lima waktu. Kemudian di bagian dalamnya terdapat ruang tamu dengan furnitur bergaya elegan. Selain itu, juga dipasang foto-foto presiden RI pertama sampai ketujuh, serta sejumlah lukisan. Suparno juga memasang bendera merah putih dan empat bendera lainnya di tengah ruangan. Dinding bangunan dicat warna putih rata. Bangunan seluas 200 meter persegi tersebut berdiri di atas tanah seluas 2.000 meter persegi. Pemandangan di depan istana terhampar pegunungan kara khas Wonogiri. 

Bangunan yang diberi nama Istana Parnaraya tersebut diresmikan pada Agustus 2017. Bangunan megah tersebut didedikasikan bagi para orang lanjut usia (lansia) di Wonogiri. 

Istana Parnaraya dibangun oleh Suparno (48). Nama Parnaraya diambil dari merek usaha batik miliknya di Wonogiri yakni Batik Parnaraya yang didirikan pada 2010.

"Rumah ini saya gunakan untuk memberikan penghormatan orangtua yang sudah sepuh. Karena di Wonogiri kebanyakan orangtua ditinggal anak-anaknya merantau," kata pemilik Istana Parnaraya, Suparno (48), saat ditemui wartawan di Istana Parnaraya, beberapa waktu lalu. 

Merasa memiliki rezeki berlebih, Suparno kemudian berinisiatif untuk menyantuni para lansia di Wonogiri pada 2013. Setelah beberapa lama, para lansia penasaran dengan wajah orang yang menyantuni mereka. Akhirnya, suatu waktu, Suparno menyempatkan untuk berkeliling menengok para lansia. Namun, dia menilai hal itu tidak efektif karena jumlah lansia yang banyak sehingga butuh waktu lama. Akhirnya, Suparno memiliki gagasan membangun rumah yang dijadikan lokasi pertemuan dengan para lansia. 

  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement