REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Hujan deras yang mengguyur Kota Padang sejak Kamis (13/12) malam menimbulkan longsor di Panorama II, jalur utama menuju Solok via Sitinjau Laut. Akibatnya, materil longsor ikut menyeret satu unit bus Family Raya, satu unit truk, dan satu unit minibus. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang menyebutkan, bencana ini menimbulkan satu orang korban jiwa dan empat orang luka-luka.
Jalur Padang-Solok memang menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang ingin bepergian dari Kota Padang menuju Bukittinggi, Tanah Datar, atau Payakumbuh setelah putusnya jalur utama Padang-Bukittinggi sejak Senin (13/12) lalu. Padatnya kendaraan yang ingin melintasi jalur ini pun membuat kemacetan panjang. Belum lagi, risiko longsor yang mengintai jalur ini.
"Material longsor menutupi seluruh badan jalan sehingga akses jalan terputus dan mengakibatkan kemacetan. Longsor juga mengenai kendaraan yang berada di lokasi," ujar Kasi Kedaruratan BPBD Kota Padang Sutan Hendra, Kamis (14/12) dini hari.
BPBD mencatat, korban meninggal dunia adalah Dian Ekawati (40 tahun). Sementara korban lain yang terluka sudah dievakuasi menuju rumah sakit. Material lonsgro sepanjang 30 meter dan ketinggian timbunan 2-3 meter juga membuat jalur Padang-Solok kembali terputus.
Sebagai informasi, hujan deras terus mengguyur wilayah Sumatra Barat sejak Senin (10/12) lalu. Akses utama Padang menuju Bukittinggi terputus akibat ambruknya Jembatan Sungai Kalu pada Senin petang. Jalur Padang-Solok juga sempat terputus Rabu (12/12) pagi akibat longsor di Panorama 2, namun kembali dibuka setelah material longsor dibersihkan.
Baca juga: Ketika Penduduk Surga Menyesal
Baca juga: Kisah Penghuni Pertama Neraka