REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sektor pariwisata Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), kembali bergairah jelang akhir tahun. Hal ini bisa terlihat dari tingkat okupansi kamar hotel, terutama bagi hotel-hotel yang berada di Kota Mataram.
Sales Executive Arianz Hotel Mataram, Dayu Dani mengatakan, tren kunjungan tamu hotel terus mengalami kenaikan. Dayu menyebutkan, 56 kamar dengan tujuh lantai yang ada di Arianz Hotel saat ini terisi penuh atau okupansi 100 persen.
"Sekarang okupansi 100 persen, kita bersyukur mengingat apa yang terjadi beberapa bulan lalu," ujar Dayu di Mataram, NTB, Rabu (12/12).
Dayu menyebutkan, tingkat okupansi di Arianz Hotel sempat menyentuh angka 20-30 persen selama bencana gempa beberapa bulan lalu. Hal ini membuat pelaku industri perhotelan di NTB terpukul karena periode Agustus hingga Desember merupakan masa high season atau puncak kunjungan wisatawan.
"Sekarang kondisinya mulai membaik. Patokan kami itu Gili (Trawangan), kalau Gili mulai ramai wisatawan, berarti Mataram akan kelimpahan juga karena biasa jadi transit," kata Dayu.
Dayu menilai, peningkatan okupansi juga dipengaruhi sejumlah ajang di Kota Mataram dan sekitarnya, serta MICE yang diselenggarakan instansi pemerintahan dan juga perusahaan swasta.
"Ya kita berterima kasih dan bersyukur dengan banyaknya kegiatan membuat kunjungan ke hotel mulai kembali normal," ucap Dayu.