Kamis 13 Dec 2018 13:54 WIB

Polres Bandung Dalami Kematian Adik Emil Dardak

Polrestabes Bandung bentuk tim untuk menindaklanjuti kasus ini agar dapat terungkap.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
polisi
Foto: istimewa
polisi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung tengah mendalami penyebab kematian Eril Arioristanto, adik Bupati Trenggalek Emil Dardak. Korban diketahui ditemukan meninggal di kamar kosnya di Kota Bandung, Rabu (12/12) kemarin.

Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Mochamad Rifai mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk mendalami kasus kematian tersebut. Ia akan membuat tim untuk menindaklanjuti kasus ini agar dapat terungkap.

"Jajaran Polrestabes Bandung akan bekerja sama dan mengundang dari Puslabfor untuk melaksanakan olah TKP lanjutan terkait dengan untuk menganalisis kebiasaan dan kegiatan dari korban selama ini, terutama berkaitan dengan adanya hal yang perlu pendalaman dari sisi biologi forensik maupun digital forensik," kata Rifai kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Kamis (13/12).

(Baca: ITB Sampaikan Belasungkawa Meninggalnya Adik Emil Dardak)

Ia menuturkan, pihaknya juga akan bekerja sama dengan ITB tempat korban berkuliah untuk bisa mendalami rekam jejak, kebiasaan, ataupun studi akademiknya.

 

Ia mengaku, belum dapat memastikan penyebab meninggalnya Eril. Tapi, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dari tubuh korban. Di kamar kosnya yang terletak di Kosan Kartifah, Jalan Dago Asri I Nomor 24, Coblong, pun tidak ditemukan hal yang mencurigakan bekas kekerasan.

"Hasil keterangan dari identifikasi maupun dokter forensik rumah sakit hasan sadikin tidak ditemukan adanya kekerasan. Jadi, kami juga tetap melaksanakan untuk permintaan visum luar karena dari pihak autopsi dari keluarga korban keberatan untuk dilaksanakan autopsi," tuturnya.

Meski demikian, ia mengatakan, akan tetap melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Pihaknya akan meminta keterangan dari pihak-pihak terkait dan saksi.

"Kita akan tetap menindaklanjuti untuk mendalami proses ataupun kejadian hal ini untuk supaya lebih jelas. Nanti bekerja sama dengan labfor dan pihak ITB," ujarnya.

Sebelumnya, aparat Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung pun langsung melakukan olah TKP usai jenazah ditemukan. Tak ditemukan ada tanda kekerasan pada fisik korban. Keluarga pun memilih untuk tidak melakukan autopsi dan membawa korban ke Jakarta.

Korban diketahui merupakan mahasiswa ITB dari Teknik Kelautan angkatan 2015. Sivitas akademika ITB pun menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya almarhum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement