Kamis 13 Dec 2018 07:54 WIB

Kemen PUPR Bangun Jembatan Sementara Padang-Bukittinggi

Jembatan sementara membuka kembali lalu lintas Padang-Bukittinggi

Red: EH Ismail
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartantosaat meninjau proses perakitan jembatan sementara bersama Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Rabu, (12/12).
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartantosaat meninjau proses perakitan jembatan sementara bersama Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Rabu, (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun jembatan sementara sebagai pengganti Jembatan Batang Kalu, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11, Padang Pariaman, Sumatera Barat. Jembatan tersebut rusak  akibat Sungai Batang Ulakan meluap setelah hujan lebat, Senin(10/12).

Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto mengatakan, jembatan sementara berupa jembatan rangka baja ini diharapkan dapat membuka kembali lalu lintas Kota Padang – Bukittinggi yang sebelumnya terputus.  Demikian disampaikan saat meninjau proses perakitan jembatan sementara bersama Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Rabu, (12/12). 

“Saat ini sudah dilakukan pemasangan jembatan sementara sepanjang 36 meter dengan tiap panel memiliki panjang 3 meter dan ditargetkan selesai dalam waktu 5-7 hari,” kata Sugiyartanto saat meninjau proses perakitan jembatan sementara bersama Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Rabu, (12/12). 

Paralel dengan pembangunan jembatan sementara, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang juga tengah menyiapkan desain jembatan permanen, penyiapan anggaran dan dokumen lelang sehingga bisa segera ditenderkan.

“Biaya pembangunan jembatan permanen diperkirakan sekitar Rp 10 miliar. Pada Februari 2019 ditargetkan selesai tender dan sudah didapat pemenang lelangnya. Maret akan dimulai pembangunan dan September atau Oktober 2019 jembatan permanen sudah bisa digunakan,” ujar Sugiyartanto.

Untuk antisipasi kejadian bencana, para personil di Balai telah membentuk Posko Siaga Bencana dan melakukan patroli serta menyiagakan alat berat di lokasi rawan bencana.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, agar pekerjaan permanen jembatan ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu, karena ruas jalan dimaksud merupakan jalur paling strategis dan memiliki peranan vital bagi masyarakat Ranah Minang. Jalan tersebut menjadi salah satu denyut perekonomian Sumbar karena jalur pariwisata ke Bukittinggi, Batusangkar, Payakumbuh, dan 50 Kota. Disamping itu juga sebagai jalur transportasi ke Provinsi Riau dan menghubungkan beberapa kabupaten kota lain, serta jalur distribusi dan logistik pangan.

"Apabila jembatan darurat sudah selesai, saya menghimbau kepada masyarakat agar jalur ini digunakan untuk perjalanan dari Kota Padang menuju Bukittinggi. Sebaliknya masyarakat dari Bukittinggi menuju Padang bisa melewati Jalan Malalak-Sicincin," pungkas Irwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement