Kamis 13 Dec 2018 00:40 WIB

Kapolri: Terorisme Global Terbagi dalam Dua Gelombang

Kapolri mengatakan penegak hukum harus memahami strategi pelaku teror.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian  memberikan sambutan saat acara serah terima jabatan  perwira tinggi  Kadiv Humas Polri dan Kapolda Bangka Belitung di  Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Rabu (14/11).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan sambutan saat acara serah terima jabatan perwira tinggi Kadiv Humas Polri dan Kapolda Bangka Belitung di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Rabu (14/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, perkembangan terorisme global saat ini dapat dikategorikan ke dalam dua gelombang.  Menurutnya, gelombang pertama terjadi sejak kemunculan jaringan Al-Qaeda dan keterkaitannya dengan Jamaah Islamiyah di Indonesia.

Hal itu disampaikan Tito saat menjadi pembicara dalam acara "Victoria Police and Leadership in Counterterrorism Forum" di Melbourne, Australia, Rabu (12/12). "Gelombang kedua mulai dirasakan sejak kehadiran ISIS dan bagaimana pengaruhnya dengan Jamaah Anshorut Daulah (JAD) yang ada di Indonesia," kata Tito.

Tito mengatakan ada dua hal penting yang bisa ditempuh dalam penanganan kejahatan terorisme, yaitu melalui pendekatan keras maupun pendekatan lunak. "Namun kedua pendekatan ini harus berjalan secara simultan guna mengoptimalkan hasil dan tujuan yang hendak dicapai," ujarnya.

Di samping itu, Tito mengatakan penegak hukum juga penting untuk memahami pemahaman, paradigma maupun tindakan yang menjadi strategi dari para pelaku teror tersebut. "Pemahamanan ini akan mempengaruhi pilihan bertindak bagi para penegak hukum guna melaksanakan 'counter strategy' untuk mencegah dan menanggulangi kejahatan terorisme," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement