Rabu 12 Dec 2018 20:36 WIB

Besok, KPU dan Parpol Bahas Penyempurnaan DPT Perbaikan

Pertemuan ini membahas perkembangan penanganan data pemilih ganda.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Bayu Hermawan
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Viryan Azis memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta Pusat, Jumat  (5/10).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Viryan Azis memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta Pusat, Jumat (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan mengatakan, pihaknya akan menggelar pertemuan dengan parpol peserta pemilu untuk membahas penyempurnaan perbaikan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019 pada Kamis (13/12). Pertemuan ini juga akan membahas perkembangan penanganan 31 juta data pemilih ganda yang dipersoalkan parpol.

"Kami sudah mengirim surat kepada pimpinan parpol, Bawaslu dan Dukcapil Kemendagri. Kami berharap sekjen-sekjen parpol dan tim kampanye pasangan capres-cawapres berkenan hadir. Kami akan sampaikan kerja yang kami lakukan dalam 30 hari perpanjangan masa penyempurnaan DPT sejak 15 November lalu," ujar Viryan kepada wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/12).

Menurut Viryan, pertemuan ini merupakan yang terakhir kalinya dalam konteks penyempurnaan DPT hasil perbaikan tahap kedua. Pada pertemuan besok, KPU akan memaparkan hasil tindak lanjut penanganan 31 juta data pemilih ganda. Viryan mengungkapkan, dari penanganan tersebut sudah ada sejumlah data yang masuk ke dalam DPT.

"Sampai dengan tadi pagi yang dimasukan dalam DPT kurang lebih sudah 6,4 juta. Selain itu, kami pun sudah menyelesaikan temuan potensi data pemilih ganda yang pada 27 September lalu terungkap sebanyak 1,1 juta," katanya.  

Sebelumnya, Viryan mengatakan rapat pleno terbuka penetapan DPT Pemilu 2019 secara final akan dilakukan pada Sabtu (15/12). Hingga saat ini KPU telah menyelesaikan pencatatan data sebanyak 191 juta pemilih Pemilu 2019. Jumlah ini terdiri dari sekitar 189 juta pemilih dalam negeri dan dua juta pemilih luar negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement