Rabu 12 Dec 2018 18:12 WIB

Pembangunan Rusun Yogyakarta Setelah Pembebasan Aset Lahan

Rusun akan dibangun untuk masyarakat berpenghasilan rencah (MBR).

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Pembangunan rumah susun.
Foto: Antara.
Pembangunan rumah susun.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Bidang Perumahan Permukiman dan Tata Bangunan Dinas PUPKP Kota Yogyakarta, Sigit Setiawan, mengatakan pihaknya masih dalam proses pembebasan aset lahan dan proses pembersihan lahan atau land clearing terkait rumah susun yang akan dibangun.

Rusun ini merupakan rusun ketiga yang dikelola pemkot dan rencananya akan dibangun pada 2019.  Ia mengungkapkan, proses pembebasan aset dan land clearing ini membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Sementara, saat ini masih banyak bangunan yang berdiri di kawasan tersebut.

Diperkirakan, pembangunan dapat segera direalisasikan awal 2019 mendatang. Tepatnya pada Januari 2019. "Kondisi di sana masih ada beberapa bangunan. Kita baru memproses penghapusan asetnya. Setelah penghapusan aset nanti land clearing. Kita bersihkan semua dan siap membangun," kata Sigit, saat dikonfirmasi Republika.co.id. 

Pembangunan rusun ini merupakan hibah dari pemerintah pusat. Namun, pemkot yang menyiapkan lahan untuk pembangunan. Rusun akan dibangun untuk masyarakat berpenghasilan rencah (MBR).

Rencananya akan dibangun di Kelurahan Bener, Tegalrejo, Kota Yogyakarta.  Rusun ini terdiri dari empat lantai dengan tipe 36. Juga terdiri dari 58 unit dengan luas bangunan 61,25 x 14,30 meter. Kapasitasnya mencapai 224 penghuni. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement