Rabu 12 Dec 2018 09:18 WIB

Lombok Barat Terima Ratusan Aduan Terkait Jalan

Hingga akhir November 2018, ada 113 aduan masyarakat diterima FLLAJ Lobar.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Warga bersepeda motor melaju di jalanan yang rusak (ilustrasi)
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warga bersepeda motor melaju di jalanan yang rusak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Ketua Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) Lombok Barat (Lobar) Ahmad Saikhu mengatakan, angka partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan lalu lintas jalan raya terbilang cukup tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya aduan masyarakat yang masuk.

"Hingga akhir November 2018, sebanyak 113 aduan masyarakat diterima FLLAJ Lobar. Aduan terbanyak yakni terkait prasarana jalan, sedangkan yang terkait lampu penerangan jalan ada juga yang masuk, namun sedikit," ujar Saikhu di Lobar, NTB, Selasa (11/12).

Saikhu menjelaskan, jumlah aduan masyarakat terkait penyelenggaran lalu lintas jalan raya di Lobar sedikit mengalami kenaikan dibanding 2017 yang sebanyak 105 aduan. Saikhu menilai peningkatan aduan menunjukkan kepedulian masyarakat.

Ia merinci, jenis pengaduan terhadap kondisi jalan bisa dibilang menurun. Pada 2017 ada 105 aduan dengan 53 aduan di antaranya aduan terkait prasarana jalan. Sedangkan pada 2018, aduan terhadap prasarana jalan menurun jadi 48 aduan.

"Ini menunjukkan kondisi jalan kita semakin baik. Kami berharap aduan terus turun, bila perlu sampai nol. Ini menandakan lalu lintas semakin baik," kata dia.

Dia memaparkan, besarnya aduan masyarakat pada tahun ini disebabkan faktor dampak gempa dan cuaca ekstrim. Saikhu menjabarkan, 93 aduan pada 2017 sudah dituntaskan, sedangkan 12 aduan sisanya masih dalam proses penuntasan. Sementara, 55 persen aduan pada 2018 sudah sudah ditindaklanjuti dan sisanya 45 persen masih dalam proses.

Bupati Lobar Fauzan Khalid mengatakan, tindak lanjut pengaduan yang bisa mencapai 50 persen menurutnya merupakan hal yang luar biasa. Meski begitu, dia mengingatkan FLLAJ terus menajamkan sosialisasi untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat menjadi pengguna jalan yang baik. Fauzan menjelaskan, jalur Bandara Internasional Lombok (BIL) 1 dan 2 kerap terjadi pelanggaran.

"Aturan sepeda motor harus melalui jalur kiri dan bukannya jalur kanan harus dipatuhi, tapi faktanya banyak pengendara motor yang lewat jalur cepat, itu kan untuk keselamatan semua," ujar Fauzan.

Oleh karenanya, Fauzan meminta FLLAJ tidak hanya sekadar menerima aduan masyarakat, tapi juga melakukan sosialisasi untuk membangun kesadaran berlalu lintas.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement