Selasa 11 Dec 2018 19:07 WIB

Beda dengan Tjahjo, Dirjen: KTP-El Tercecer Masih Berlaku

Ribuan KTP-el ditemukan di Pondok Kopi, Jakarta Timur, pada Sabtu (8/12).

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh menjawab pertanyaan wartawan mengenai temuan penjualan blangko KTP elektronik di Jakarta, Kamis (6/12/2018).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh menjawab pertanyaan wartawan mengenai temuan penjualan blangko KTP elektronik di Jakarta, Kamis (6/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh menyebut tumpukan KTP elektronik (KTP-el) yang ditemukan di Duren Sawit Jakarta Timur statusnya masih berlaku. Zudan menjelaskan meskipun tanggal yang tertera di KTP tersebut kedaluwarsa, aturan memberlakukan masa berlaku KTP-el seumur hidup.

"Kalau dari tanggalnya sudah kedarluwarsa, tapi karena undang-undang  diberlakukan seumur hidup, maka masih berlaku KTP itu," kata Zudan di kantor Sekretariat Nasional (Seknas) Menteng, Jakarta, Selasa (11/12).

Ia juga menjelaskan, mekanisme pengembalian KTP yang sudah tidak berlaku sesuai prosedur yaitu dengan cara dipotong oleh Dinas Dukcapil. Hal itu menurutnya dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan.

"Sejak bulan Mei 2018, semua di gudang Dukca Kemendagri sudah dipotong, kita juga sudah instruksikan ke daerah untuk di potong, untuk menghindari penyalahgunaan, SOP mudahnya KTP-el yang tidak berlaku atau rusak wajib dipotong," ujarnya.

Selain itu ia juga meluruskan terkait pemberitaan ditemukannya tumpukan KTP di Duren Sawit beberapa waktu. Ia menegaskan bahwa KTP-el yang ditemukan tersebut bukanlah tercecer, melainkan sengaja dibuang oleh pelaku.

"Kalau tercecer itu tidak sengaja jatuh di pinggir jalan, tapi itu di tempat terbuka sehingga indikasinya kuat sengaja diletakan disitu," kata Zudan di Markas Seknas Prabowo-Sandiaga, Menteng, Jakarta, Selasa (11/12).

Selain itu, kepada dirinya polisi mengaku masih mendalami pelaku pembuang KTP di Duren Sawit. Ia juga telah mendapat laporan terkait siapa  pelaku tindakan tersebut, namun dirinya enggan membuka siapa pelakunya.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, menduga ada motif politik di balik tercecernya ribuan keping KTP-el di Pondok Kopi, Jakarta Timur, beberapa hari lalu. Ia juga menyebut peristiwa ini menganggu pelaksanaan pemilu.

Tjahjo menilai, ada indikasi hal ini mengarah kepada kepentingan politik. "Walaupun (KTP-el) yang digunakan sudah kedaluwarsa, saya melihat ada indikasinya," tegasnya.

Tjahjo mengingatkan, persoalan KTP-el di tahun politik ini sangat sensitif. Pelaku yang membuang KTP-el harus dicari hingga kasus ini tuntas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement