Selasa 11 Dec 2018 00:40 WIB

Hanura: Survei Internal Soal Capres tak Perlu Diumbar

Hanura mempersilahkan kubu Prabowo-Sandi berkhayal menang pilpres.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Bayu Hermawan
Inas Nasrullah Zubir (kedua kanan)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Inas Nasrullah Zubir (kedua kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir menanggapi santai pernyataan Badan Pemenangan Nasional, yang menyebut hasil survei internal mereka menunjukan elektabilitas Prabowo-Sandi hanya tinggal selisih empat sampai enam persen saja dengan Jokowi-Ma'ruf. Inas mempersilahkan kubu Prabowo-Sandi untuk berkhayal menang.

"Ya boleh saja (menyebut elektabilitas Prabowo-Sandi terpaut tipis dari Jokowi-Ma'ruf), tapi jangan sampai sakit hati dan tidak bisa berbuat apa-apa," katanya kepada Republika.co.id, Senin (10/12).

Inas mengatakan, Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf juga melakukan survei internal. Namun tidak untuk dipublikasihan ke publik. "Hasilnya internal lah gak usah diumbar," ucapnya.

Inas pun mengatakan masyarakat pun belum tahu yang dilakukan Prabowo-Sandi sedangkan masyarakat sudah mengetahui yang dilakukan Jokowi selama ini. Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Djoko Santoso, menyebutkan secara berkala pihaknya melakukan survei internal terhadap tingkat elektabilitas capres dan cawapres yang diusungnya. Dari hasil survei tersebut juga diketahui, selisih elektabitas pasangan Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'ruf, sudah semakin menipis.

"Hasil terakhir survei internal kami, selisihnya hanya tinggal 4-6 persen," kata Djoko Santoso.

Dia menyebutkan, hasil survei yang dilakukan internal koalisinya memang sengaja tidak dipublikasikan untuk menghindari situasi politik yang tidak kondusif. Namun dia menjelaskan, hasil survei itu selalu menunjukkan tren tingkat elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi terus mengalami peningkatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement