REPUBLIKA.CO.ID Ketua Tim Kampanye Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Erick Thohir mengajak calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno untuk berdiskusi terkait pembangunan infrastruktur negara. Ia mengaku ingin belajar dari pendamping Prabowo Subianto itu untuk membangun infrastruktur tanpa bergantung pada utang.
"Kalau saya sebagai pengusaha, biasanya dalam berbisnis itu ada modal dan ada utang. Cuma kalau dari Pak Sandi, membangun sesuatu tanpa utang. Mungkin saya ingin bertemu juga. Saya ingin belajar," kata Erick Thohir di Jakarta, Ahad (9/12).
Menurut Erick, setiap dirinya ingin mengembangkan usaha, tentu akan ada skema utang yang akan dilakukan. Dia mengatakan ingin mengajak Sandiaga bersama dengan para pengusaha lainnya mempelajari teknik calon wakil presiden pasangan Prabowo itu untuk membangun usaha tanpa utang.
Erick mengaku juga akan membahas teknik mengembangkan usaha tanpa mengandalkan utang dengan Ketua Kamar Dagang Industri Indonesia Rosan Roeslani, pengusaha Muhammad Lutfi, hingga Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia.
"Realitanya, ini kalau dalam usaha itu ada modal dan ada utang, biasanya. Kalau yang tanpa utang sama sekali, sungguh menarik. Nanti kita coba undang diskusi dengan para pengusaha, coba kita lihat paparannya. Menarik itu. Kita ingin belajar," kata Erick lagi.
Erick bersafari ke Surabaya pada Ahad. Dia menjadi pemateri di acara Jokowi Millennials Festival di Surabaya Townsquare, Jalan Hayam Wuruk Nomor 6, Surabaya. Dalam paparannya, Erick mengajak generasi muda untuk lebih tertarik menggeluti dunia bisnis atau berwirausaha.
"Saya berharap generasi muda Indonesia jangan hanya konsumtif, tapi harus hijrah sebagai generasi muda yang produktif. Kita bisa. Siapa yang bilang tidak bisa? Bangsa kita bisa," kata Erick.
Berdasarkan data statistik, kata dia, Indonesia butuh lebih banyak pengusaha. Dengan semakin banyaknya lahir wirausahawan, akan semakin banyak juga usaha yang tercipta. Akhirnya, usaha-usaha baru tersebut akan menyerap banyak tenaga kerja.
Dia berpendapat, ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk melahirkan wirausaha-wirausaha muda di Indonesia. Pertama, pendidikan entreupreneurship atau kewirausahaan harus ditingkatkan. Kedua, kesempatan untuk berbisnis, baik usaha skala kecil maupun menengah, juga harus ditingkatkan.
"Ketiga, mereka (generasi muda) harus ditumbuhkan jiwa kreator dan produsennya sehingga mereka jangan hanya jadi konsumen saja," ujar Erick.
Di lain pihak, Sandiaga Uno berdiskusi dengan Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) di Kota Bogor, Ahad. Dalam pemaparannya, Sandi mengatakan, sektor pertanian menjadi prioritas penting dalam visi dan misi pasangan Prabowo-Sandi, menjadi sektor penggerak pencipta 5 juta lapangan pekerjaan, harga stabil, dan menyejahterakan petani. “Pertanian ini sektor yang sangat-sangat luar biasa super pentingnya untuk kita,” kata Sandi.
Sandi menjadi cawapres pertama yang hadir dalam diskusi kebijakan pertanian capres dan cawapres 2019 tahap pertama yang digelar HA IPB. Dalam diskusi ini, Sandi juga menghindari mengkritisi pembangunan pertanian yang sudah berjalan lebih kepada mengungkapkan fakta apa saja terkait pertanian yang dijumpainya selama berkampanye di 800 daerah dalam tiga bulan terakhir.
“Saya sampaikan ke pengamat yang sudah memantau kebijakan pertanian. Kami melihat lima tahun ke depan, kami tidak ingin memicu saling debat,” kata Sandi.
Salah satu gagasan Sandi dalam bidang pertanian yakni mendorong kaum milenial masuk ke sektor pertanian. “Kalau kita bisa melakukan link and match, menghubungkan kepada industri kuliner, ekonomi kreatif, dan sebagainya,” kata Sandi.
Menurut Sandi, langkah awal untuk membentang problematika sektor pertanian dimulai dari perbaikan data pertanian. Data menjadi catatan pertama untuk dibenahi agar data yang tersaji disepakati dan dijadikan pijakan untuk pengambilan keputusan. “Sehingga kita tahu bahwa data itu yang bisa digunakan untuk membuat kebijakan yang bisa memuliakan petani dan mengangkat bukan saja ekonominya, (melainkan) kearifan-kearifan lokal juga dari pada petani,” katanya.
Sebelumnya, Sandi menjanjikan akan meneruskan pembangunan infrastruktur tanpa menambah utang negara jika menang di pemilihan presiden 2019. Hal itu disampaikan Sandi saat mengunjungi rumah pemenangan Prabowo-Sandi di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (8/12).
Dia mengatakan akan tetap meneruskan pembangunan infrastruktur yang sudah dilakukan Presiden Joko Widodo. Bedanya, Sandi bakal menggenjot pembangunan infrastruktur tersebut tanpa menambah beban utang negara. Caranya, kata dia, adalah dengan menggaet pihak swasta untuk membangun infrastruktur negara.
(antara ed: agus raharjo)