Senin 10 Dec 2018 02:51 WIB

TKN Nilai Perempuan Garda Terdepan Jaga Jalannya Pemilu

Saat ini jumlah pemilih perempuan lebih banyak dari laki-laki.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Endro Yuwanto
Ketua DPP PKB Ida Fauziah, Koordinator Nasional relawan Suara Perempuan untuk Joko Widodo atau Super Jokowi. Super Jokowi menyasar tiga segmen, emak-emak, mama-mama muda dan perempuan millenial. Kamis (23/8).
Foto: Republika/Ali Mansur
Ketua DPP PKB Ida Fauziah, Koordinator Nasional relawan Suara Perempuan untuk Joko Widodo atau Super Jokowi. Super Jokowi menyasar tiga segmen, emak-emak, mama-mama muda dan perempuan millenial. Kamis (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin menekankan pentingnya perempuan menangkal hoaks di tengah pemilu. Tim Kampanye Nasional (TKN) mengatakan, perempuan merupakan garda terdepan untuk menjaga kondusivitas pemilu.

"Saya kira di tengah kabar hoaks bertebaran, perempuan menjadi garda terdepan agar bagaimana pemilu itu riang gembira dan cerdas," kata Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan TKN Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Ida Fauziah, Ahad (9/12).

Baca Juga

Ida mengatakan, perempuan juga dapat menjadi motor agar seluruh masyarakat menggunakan hak pilih di tahun politik saat ini. Dia mengajak semua perempuan untuk tidak lagi menjadi objek dalam pemilu namun menjadi subjek.

Ida pun mengajak perempuan menjadi pemilih yang cerdas dan melakukan setiap tahap pengawasan serta mengajak setiap perempuan menggakan hak pilihnya. Hal ini, lanjut dia, mengingat jumlah pemilih perempuan lebih banyak dari laki-laki. "Saya mengajak perempuan tidak hanya diambil suara tapi terlibat aktif ikut merumuskan kemenangan dan mengisi kemenangan," katanya.

Sebelumnya, calon presiden Prabowo Subianto mengajak kaum perempuan untuk ikut menjaga tempat pemungutan suara (TPS) di lingkungannya. Hal ini dilakukan agar dapat menghindari adanya kecurangan dalam daftar pemilih tetap (DPT) alias pemilih hantu.

Prabowo meminta perempuan untuk mendatangi ke TPS dan menanyakan jumlah surat suara di TPS. Dia melanjutkan, perempuan untuk tidak segera pulang usai memberikan suara, namun sebaiknya menanyakan sisa surat suara kepada panitia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement