REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka tak menutup kemungkinan untuk mengikuti jejak ayahnya terjun ke dunia politik. Sama seperti Jokowi sebelumnya, saat ini, Gibran pun juga merupakan seorang pengusaha di bidang bisnis kuliner.
"Untuk saat inikan memang saya mengikuti terus jejaknya Bapak sebagai pengusaha. Sekarang kan Bapak sudah jadi politikus, saya lihat itu sebagai hal yang sangat dinamis ya," ujar Gibran saat berbincang bersama awak media di Grand Garden Cafe Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/12).
Gibran mengaku telah menekuni dunia usaha sejak 2010 silam. Sebagai seorang pengusaha, ia pun juga dituntut untuk menekuni program CSR guna menyentuh masyarakat bawah.
Meskipun begitu, ia menilai sebesar apapun dana CSR yang digelontorkan tak akan bisa menyentuh banyak orang. Sehingga, kata dia, untuk menyentuh banyak orang perlu terjun ke dunia politik sehingga dapat membuat kebijakan-kebijakan yang pro terhadap rakyat.
"Jadi kalau pengen menyentuh banyak orang ya harus terjun ke dunia politik. Itu saja. Kebijakan yang pro rakyat sehingga bisa menyentuh banyak orang. Karena pengusaha yang sukses itu harus ada yang namanya pengembalian ke masyarakat," kata dia.
Menurut suami Selvi Ananda itu, seorang pengusaha bisa menjadi politikus. Namun, politikus belum tentu bisa menjadi seorang pengusaha. Karena itu, ia mengingatkan anak-anak muda saat ini agar tak bersikap apatis terhadap politik.
"Jadi untuk anak-anak muda, tidak boleh ada yang apatis. Harus punya pandangan politik tapi tidak boleh berpolitik. Berpolitik lah ketika Anda sudah mapan secara mental dan ekonomi," ujar Gibran.
Berbeda dengan sang kakak, Kahiyang Ayu mengaku tak tertarik untuk mengikuti jejak ayahnya terjun ke dunia politik. Menurutnya, saat ini ia tertarik untuk mengurus hal lain selain politik.
Sementara itu, Presiden Jokowi mengaku tak pernah melarang anak-anaknya untuk menentukan pilihan. Ia pun membebaskan putranya itu untuk menentukan pilihannya masing-masing.
"Saya sejak kecil mereka sudah diberi kebebasan untuk menentukan pilihan ke mana. Tapi tadi prinsip-prinsip mereka sudah tahu semua. Apa yang boleh dan tidak boleh," ucapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika