Jumat 07 Dec 2018 13:30 WIB

Jokowi: Ada Sembilan Juta Orang Percaya Fitnah

Jokowi menilai penyebaran isu bahwa ia PKI adalah cara yang tak beretika.

Presiden Joko Widodo
Foto: Republika/Wihdan
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Presiden Joko Widodo prihatin sekitar sembilan juta orang percaya dengan isu fitnah yang beredar di masyarakat termasuk melalui media sosial. Salah satunya yang ia keluhkan adalah soal isu PKI.

"Harus saya sampaikan, ada sembilan juta masyarakat percaya, karena saya dapat survei masyarakat percaya dengan fitnah seperti ini," kata Presiden Jokowi saat membuka Jambore Kebangsaan Bela Negara Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) Tahun 2018 di Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta,  Jumat.

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi menunjukkan gambar tokoh PKI DN Aidit sedang berpidato pada 1955. Coba lihat di media sosial, kata Jokowi, banyak sekali gambar DN Aidit sedang pidato pada 1955. "Kok di dekatnya ada saya," kata Jokowi.

Menurut dia,  penyebaran isu-isu seperti itu merupakan cara yang tak beretika dan tak beradab. Padahal foto itu jelas sangat tidak masuk akal. 

Baca juga,  TKN: Spanduk Jokowi Antek PKI Lecehkan Presiden.

"Saya lahir saja belum, hal yang tidak masuk akal sehingga harus dijelaskan," katanya. Ia menyebutkan PKI bubar tahun 1965 sementara ia lahir pada tahun 1961.  "Masa ada PKI balita, cara berpolitik seperti itu harus dihentikan," kata Jokowi menambahkan.

Jokowi menyebutkan selama sekitar empat tahun ia mendiamkan isu itu.  Namun saat ini dia harus menjawab atau menjelaskan bahwa isu tidak benar itu. Mantan wali kota Solo ini juga menyinggung isu kabar ia sebagai antek asing. Padahal semua itu tidak benar.

Presiden lalu menyebutkan ladang minyak mentah yang diberi nama Blok Mahakam yang dulu dikuasasi Jepang dan Prancis  saat ini sudah 100 persen dikuasai Pertamina.

"Juga Freeport yang saya minta bulan ini harus dapat mayoritas 51 persen," katanya.

Ia mengungkapkan, lebih dari 40 tahun, Indonesia hanya mendapat bagian sembilan persen dan Indonesia hanya diam saja, tidak ada yang demo. "Ketika 51 persen malah bilang antek asing, asing,  saya tak akan diam kalau ada isu isu seperti, akan saya jawab," katanya.

Hadir dalam acara itu Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo,  Ketua Badan Bela Negara FKPPI yang juga Ketua DPR Bambang Soesatyo. Juga hadir sejumlah menteri Kabinet Kerja antara lain Menko Polhukam Wiranto, Mensos Agus Gumiwang K,  Menteri PUPR Basuki Hadimuljono,  Seskab Pramono Anung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement