Kamis 06 Dec 2018 22:15 WIB

Banjir dan Longsor Terjang Lima Titik di Kota Sukabumi

Banjir menyebabkan puluhan rumah warga yang terdampak bencana.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Gita Amanda
Korban banjir luapan Sungai Cikaso, Sukabumi.
Foto: daqu
Korban banjir luapan Sungai Cikaso, Sukabumi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana banjir dan longsor menerjang sebanyak lima titik berbeda di Kota Sukabumi Kamis (6/12) sore hingga malam. Dampaknya ada puluhan rumah warga yang terdampak bencana.

"Hujan deras di Sukabumi dari sejak Kamis siang hingga malam menyebabkan berbagai peristiwa banjir dan longsoran menghantam beberapa titik,’’ ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami kepada wartawan Kamis. Hal ini didasarkan hasil pemantauan yang dilakukan baik penanganan secara langsung dan laporan laporan yang diterima.

Data yang diperoleh kata Zulkainain menyebutkan banjir terjadi di Jalan Garuda di sekitar Polsek Cibeureum Kelurahan Sindang Palay Kecamatan Cibeureum. Selanjutnya banjir di RW 06 belakang Kelurahan Kebonjati, Kecamatan Cikole,

Berikutnya bencana banjir dan longsoran di daerah Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole dan banjir genangan akibat sampah di dekat komplek Prana, Kecamatan Cikole. Terakhir meluapnya Sungai Cisuda jembatan merah yang tumpah ke jalan arah Baros mengenai.

Bencana di Baros ini kata Zulkarnain tepatnya terjadi di RT 04 RW 03, Kelurahan Jayaraksa. Di wilayah ini yang terdampak bencana sekitar 26 unit rumah yang ada di sekitar aliran sungai.

Zulkarnain menuturkan, informasi yang diperoelhnya rumah yang terdampak paling parah adalah tempat praktik dokter dimana lantai dasar yang sehari hari digunakan untuk salon dan praktek berukuran 60 meter persegi  terendam oleh luapan air sungai bercampur material lumpur.

Petugas BPBD lanjut Zulkarnain telah dikerahkan ke berbagai lokasi bencana tersebut. Mereka membantu warga yang terdampak bencana untuk membersihkan material lumpur akibat banjir yang melanda rumah atau jalan lingkungan.

Menurut Zulkarnain, BPBD meminta warga yang tinggal di lokasi rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan. Khususnya ketika wilayah Sukabumi diguyur hujan deras. Langkah ini untuk menekan terjadinya korban jiwa maupun kerugian materiil akibat bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement