REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menjadikan seluruh Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) menjadi lokasi instagramable atau menarik untuk dipamerkan di media sosial Instagram. JPO akan direnovasi nyaman dan menarik untuk masyarakat.
"Rencana kita semua JPO akan Instagramable, jadi nyaman untuk masyarakat," ujar Kepala Seksi (Kasie) Pemeliharaan Bina Marga DKI Jakarta Hans Mahendra, di Jakarta, Rabu (5/12).
Hans menyebut, rencana pemeliharaan JPO di wilayah DKI Jakarta yang telah dilakukan saat ini adalah membuat JPO menjadi berhias motif batik dan direncanakan selesai di empat lokasi yakni JPO Daan Mogot KM 17-18, Kalideres, di JPO Bandengan, dan juga di JPO Tendean, Jakarta Selatan pada 15 Desember. Empat JPO batik tersebut melibatkan sejumlah arsitek dalam pengerjaannya. Motif batiknya menggunakan material PVC khusus dan dipasang di bagian bawah jembatan.
Untuk ke depannya, seluruh JPO di Jakarta akan memiliki lukisan tiga dimensi pada atap jembatannya. Lukisan tersebut bisa jadi akan bertemakan alam, serta melibatkan sejumlah seniman dan arsitek dalam pengerjaannya.
"Kita punya ide di JPO itu ada lukisan tiga dimensi di atasnya. Jadi kalau lihat ke atas bisa lihat ngarai, taman, dan lain sebagainya" ujar Hans.
Juga, diatas JPO tersebut juga akan dibuatkan beberapa lokasi untuk pejalan kaki berfoto ria. Hans mengungkapkan, program tersebut bertujuan untuk mengubah citra seram JPO di Jakarta dan memberi rasa nyaman bagi masyarakat.
Tak hanya sampai dis itu, Hans memaparkan idenya untuk menghias JPO di Jakarta menggunakan bambu dan rotan. Dalam perencanaannya, JPO tersebut tetap memiliki pondasi dari beton, besi, baja sebagai kekuatan strukturnya. Selanjutnya, akan dilapisi oleh bambu dan rotan yang telah diberi pelapis khusus untuk mengawetkannya.
Ia mengharapkan JPO di Jakarta dapat bersaing dengan jembatan modern di kota-kota besar luar negeri dari segi penampilan, fungsi, juga keamanannya. Di sisi lain, perubahan JPO dari segi fisik diharapkan dapat mengubah pandangan dan kebiasaan warga Jakarta terhadap fasilitas umum tersebut.
"Kita ingin Jakarta seperti itu, semua tempat ada CCTV-nya, kalau ngerusak malu lah. Kita buat karakter masyarakat kita ini berubah, dengan budaya, jadi saling menghargai, menjaga jembatan dan merasa saling memiliki" ujar dia.
Untuk saat ini, tahapan pengerjaan JPO batik sedang dalam penyelesaian. Selanjutnya, akan dilakukan peninjauan oleh masyarakat pengguna jembatan tersebut selama beberapa minggu sebelum melakukan program pemeliharaan JPO berikutnya.