Rabu 05 Dec 2018 15:55 WIB

Ribuan Rumah di Sidareja Cilacap Terdampak Banjir

Banjir menggenangi tujuh desa di Kecamatan Sidareja, Cilacap.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Siswa sekolah melintasi genangan air banjir di Cilacap, ilustrasi
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Siswa sekolah melintasi genangan air banjir di Cilacap, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Musim hujan yang baru berlangsung sejak pertengahan akhir November 2018 lalu, kembali menyebabkan banjir di wilayah Kecamatan Sidareja Kabupaten Cilacap. Banjir dipicu hujan yang terus mengguyur wilayah Cilacap barat, sepanjang Selasa (4/12).

Bahkan hingga Rabu (5/12) siang, banjir masih menggenangi rumah-rumah warga dan jalan raya di wilayah Sidareja. Kondisi itu menyebabkan puluhan orang yang rumahnya tergenang air cukup tinggi, mengungsi ke tempat-tempat pengungsian yang sudah biasa digunakan warga setiap kali terjadi banjir.

Kepala UPT BPBD Sidareja, Agus Sudaryanto, menyebutkan sebelum banjir terjadi, hujan deras mengguyur sebagian besar wilayah Cilacap bagian barat sejak Selasa pagi hingga malam. Guyuran hujan yang terus menerus ini menyebabkan Sungai Cibereum tidak mampu menampung volume air yang besar.

''Hujan juga diketahui mengguyur wilayah hulu Sungai Cibereum, sehingga air yang berasal dari hulu semuanya dialirkan ke wilayah Sidareja yang memang merupakan daerah cekungan,'' katanya.

Menurut, banjir kali ini telah menyebabkan ribuan rumah di tujuh desa di Kecamatan Sidareja, terendam air. Ketinggian genangan di wilayah pemukiman bervariasi antara 10 centimeter hingga 60 centimeter. Ketujuh desa yang terendam banjir, antara lain Desa Sidareja, Gunungreja, Sidamulya, Tinggarjaya, Margasari, Bangunreja, dan Desa Wringinharjo.

Bahkan air juga menyebabkan ruas jalur selatan yang menghubungkan Kota Cilacap-Pangandaran, tergenang air hingga ketinggian 30-40 cm. Dengan genangan air setinggi ini, hanya kendaraan besar seperti truk dan bus saja yang bisa melintas. Kendaraan kecil tidak bisa, karena bisa terendam air.

''Kami masih melakukan assesment mengenai jumlah warga yang rumahnya tergenang banjir. Namun kami perkirakan ada sekitar lebih dari 2.000 rumah yang terendam,'' jelas Agus Sudaryanto.

Namun dia menyebutkan, tidak semua warga yang rumahnya tergenang air, mengungsi ke tempat-tempat pengungsian. Dari pendataan sementara, baru 37 orang yang mengungsi ke tempat pengungsian di aula Koramil Sidareja. ''Namun bila ketinggian banjir makin tinggi, kami akan ungsikan warga yang saat ini belum mengungsi. Kami sudah menyiagakan perahu karet untuk mengevakuasi warga,'' ujarnya.

Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo, sebelumnya menyebutkan tingkat curah hujan di wilayah Cilacap dan Banyumas pada Bulan Desember ini diperkirakan mencapai 301-400 milimeter. ''Ini termasuk curah hujan kategori tinggi,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement