Rabu 05 Dec 2018 06:15 WIB

Benarkah Ada Kampanye Terselubung di Reuni 212?

BPN mempersilakan melaporkan jika dinilai ada unsur kampanye terselubung di Reuni 212

Atribut aksi 212  yang dijual saat  reuni aksi 212 di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Ahad, (2/12).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Atribut aksi 212 yang dijual saat reuni aksi 212 di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Ahad, (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Oleh: Haura Hafizhah, Dian Erika Nugraheny, Umar Mukhtar

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, menilai banyak kejanggalan di Reuni 212 yang digelar di kawasan Monas, Ahad (2/12). Karena itu, ia menyarankan Bawaslu mengkaji acara tersebut.

Ia menuturkan, pada Reuni 212 ada kegiatan menyanyi dan menjelek-jelekkan pemerintah, spanduk. Selain itu, kata dia, massa juga berteriak-teriak menyebut pilih kandidat calon presiden nomor urut 02. "Ini menunjukan acara Reuni 212 ada ke arah kampanye," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (4/11).

Selain itu, Ace berpendapat, pernyataan Habib Rizieq Shihab untuk jangan memilih partai penistaan agama, adalah mengajak orang lain. Jika Bawaslu berani mengambil sikap, kata dia, harus segera diselidiki kampanye terselubung di Reuni 212. Padahal Awalnya Reuni 212 hanya untuk berdoa saja.

"Kenapa jadi ada berbagai macam politik yang diperlihatkan," ujar Ace yang menyerahkan kasus tersebut ke Bawaslu.

Andi Arief, anggota Badan Nasional Pemenangan (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, menanggapi santai ada agenda terselubung di Reuni 212. Ia malah mempersilakan pihak yang berkeberatan melapor jika menilai adanya unsur kampanye dalam Reuni 212.

Menurutnya, Reuni 212 mempersatukan umat Islam. Ia menegaskan, kehadiran Prabowo di acara tersebut karena diundang dan hanya berpidato tidak berkampanye terselubung. Tidak ada seruan visa dan misi.

"Monggo kalau merasa ada kampanye terselubung laporkan saja," ujarnya saat berbincang dengan Republika.co.id, Selasa (4/12). Andi menganggap jika ada yang berpendapat Reuni 212 adalah kampanye terselubung, pihak tersebut tidak suka dengan jalannya reuni yang berlangsung tertib dan tidak rusuh.

photo
Andi Arief

"Reuni 212, sukses besar karena umat Islam semua cinta damai. Orang-orang yang tidak suka ini pada lebay aja, membuat narasi baru," ucap Andi Arief.

Seandainya pun bila dilaporkan ada kampanye terselubung, menurutnya semua ada mekanismenya terlebih ada Bawaslu. "Jika para lebay itu melaporkan ya silakan, mereka tidak suka umat Islam bersatu," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement