Selasa 04 Dec 2018 18:45 WIB

Sukabumi Kerja Keras Tangani Ribuan Rumah tak Layak Huni

Penanganan RTLH juga dibantu Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Hafil
Perbaikan Rumah tak Layak Huni
Foto: dok RZ
Perbaikan Rumah tak Layak Huni

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pemerintah Kota Sukabumi berupaya keras menangani ribuan rumah tidak layak huni (RTLH) atau rutilahu. Pasalnya, hingga kini jumlah RTLH yang belum tersentuh program perbaikan jumlahnya masih cukup banyak.

"Pada 2015 lalu jumlah RTLH di Kota Sukabumi mencapai sebanyak 4.909 unit,’’ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di sela-sela kegiatan penyerahan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari pemerintah pusat di salah satu hotel di Jalan Suryakencana Sukabumi, Selasa (4/12). Dari jumlah tersebut yang sudah ditangani sejak 2016-2018 ini mencapai sebanyak 1.204 unit.

Sehingga kata Fahmi, jumlah RTLH di Sukabumi masih cukup banyak mencapai sebanyak 3.705 unit. Targetnya pada 2019 mendatang upaya penanganan RTLH dapat ditingkatkan baik bantuan dari pemerintah pusat, provinsi, kota maupun dana CSR perbankan.

Fahmi mengatakan, pemkot memberikan perhatian khusus pada RTLH karena kemungkinan jumlahnya bertambah cukup tinggi. Misalnya bisa jadi ada orang yang menjadi miskin dan ada warga yang terkena musibah yang berdampak pada perumahan warga.

"Oleh karena itu pemkot mendorong dana CSR fokus ke RTLH,’’ kata Fahmi. Hal ini akan memperkuat upaya penangnan yang dilakukan pemerintah dalam menuntaskan masalah rutilahu.

Selain dari pemerintah dan CSR ungkap Fahmi, penanganan RTLH juga dibantu Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang menggulirkan program rumah tinggal sanitasi sehat (Rutisae) yang fokus pada sanitasi. Namun kegiatan ini mendongkrak penanganan rutilahu di Sukabumi.

Pemkot, lanjut Fahmi berharap dengan intervensi ini warga sukabumi semakin sejatera, cerdas, dan semakin sehat karena semuanya berawal dari rumah.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Pemukiman  dan Pertanahan Asep Irawan menambahkan, pad 2018 ini ada sebanyak 849 unit rumah yang mendapatkan penanganan. Rinciannya dari APBD Provnsi Jabar sebanyak 150 unit rumah yang tersebar di 16 kelurahan dengan dana Rp 2.2 miliar.

Selanjutnya dari APBN berupa bantuan BSPS strategis sebanyak 299 unit rumah di lima kelurahan dengan total Rp 4.4 miliar dan BSPS bantuan world bank sebanyak 400 unit rumah yang tersebar di 20 kelurahan Rp 6 miliar.

Kasubdit Pelaksanaan Bantuan Stimulan, Direktorat Rumah Swadaya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Fitrah Nur menerangkan, pada 2018 ini ada sebanyak 699 unit rumah di Kota Sukabumi yang mendapatkan program BSPS. "Pada  2019 jumlah rumah yang diberikan bantuan masih dibahas dan mudah-mudahan ada penambahan,’’ katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement