REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mendorong pengembangan produk olahan minyak atsiri agar lebih bermutu. Hal itu supaya mampu menembus pangsa pasar internasional.
"Ini merupakan produk unggulan daerah yang harus terus didukung," kata Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak seusai membuka "boot camp" inovasi pembangunan wilayah yang diinisiasi Bloomberg-Harvard City Leadership Initiative di Trenggalek, Senin (4/12).
Menurut keterangan Emil, hasil minyak atsiri yang saat ini diproduksi di wilayah Trenggalek belum maksimal secara kualitas. Oleh karenanya, kata Emil, perlu dilakukan pendampingan mengenai cara pemilihan bibit unggul, penanaman, hingga pengolahan, agar hasil yang didapatkan lebih konsisten mulai dari hulu hingga hilir.
"Untuk pendampingan kami telah bekerja sama dengan salah satu universitas, semoga saja dengan pendampingan itu disertai dengan alat-alatnya hasilnya lebih maksimal," katanya.
Dia mengakui, butuh proses yang panjang untuk mengubah pola pikir jajaran pemerintahannya serta beberapa lembaga lain untuk melakukan berbagai inovasi, khususnya pada hal-hal yang belum pernah dilakukan, seperti pengelolaan atsiri.
"Karena itu berdasarkan kajian bersama beberapa waktu lalu itu, kami sepakat memilih Science Techno Park (STP) Atsiri sebagai sasaran inovasi," katanya.
Emil menjelaskan, pemilihan tersebut dilakukan karena melihat kontur Trenggalek yang lebih banyak daerah pegunungan. Dengan komposisi kewilayahan yang didominasi perhutanan, hal itu membuat produk pangan tidak bisa dikembangkan, sehingga cocok untuk agroforestry, khususnya penghasil atsiri seperti cengkih, nilam maupun serai wangi.
Setelah melakukan pemaparan inovasi tersebut di New York terkait program pendampingan inovasi daerah, sebagai tindak lanjutnya digelar "Boot Camp" di Trenggalek. Untuk itu dikirimlah salah satu mentor profesional yang telah malang melintang di dalam program pendampingan di berbagai kota besar di dunia.
Dalam hal ini yang dikirim adalah ahli dalam bidang dampak sosial, yang telah sukses melakukan pendampingan kota besar di dunia seperti Los Angeles.
"Semoga saja para pegawai di sini mampu menyerap berbagai strategi yang diberikan oleh para ahli, hingga membuat Trenggalek mampu bersaing dengan kota besar lainnya," katanya.