Senin 03 Dec 2018 09:55 WIB

Petani Sleman Mulai Gunakan Alsintan

Dengan alsintan, hasil panen lebih maksimal.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Friska Yolanda
Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman terus mencoba langkah-langkah baru untuk meningkatkan produksi padi kelompok tani. Satu yang baru dilakukan mengembangkan sistem bertani Alat Mesin Pertanian (alsintan).
Foto: ANTARA FOTO
Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman terus mencoba langkah-langkah baru untuk meningkatkan produksi padi kelompok tani. Satu yang baru dilakukan mengembangkan sistem bertani Alat Mesin Pertanian (alsintan).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman terus mencoba langkah-langkah baru untuk meningkatkan produksi padi kelompok tani. Satu yang baru dilakukan mengembangkan sistem bertani Alat Mesin Pertanian (alsintan).

Hal ini telah dilakukan saat kegiatan menanam padi Kelompok Tani Ngudi Mekar, Sorogudeg, Lor Maurejo, Prambanan. Kegiatan itu sendiri turut dihadiri Bupati Sleman, Sri Purnomo, akhir pekan lalu.

Di sana, petani mulai menggunakan alsintan dalam menanam padi. Ditemui usai menanam, Bupati Sleman, Sri Purnomo menjelaskan, teknologi itu digunakan untuk menghadirkan efisiensi penanaman padi.

Selain itu, ia melihat saat ini tenaga kerja pertanian semakin berkurang. Maka itu, Sri merasa perlu ada bantuan dengan mekanisme pemakaian teknologi yang tidak cuma akan menekan biaya produksi.

"Juga petani tidak terlalu kewalahan, dan yang paling penting dengan menekan biaya produksi tapi hasilnya semakin meningkat," kata Sri.

Sri berjanji, Pemkab Sleman akan senantiasa melakukan pendampingan kepada kelompok-kelompok tani yang ada di Kabupaten Sleman. Utamanya, untuk bisa menggunakan alsintan sebagai alat bantu.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Heru Saptono melihat, penggunaan alsintan ini sangat dirasakan hasilnya oleh para petani. Termasuk, Kelompok Tani Ngudi Mekar.

"Yang jelas manfaatnya bagi petani biaya produksi turun, produktivitas meningkat, sehingga dapat meningkatkan pendapatan para petani," ujar Heru.

Saat ini, di Kabupaten Sleman sudah terdapat empat unit transplanter yang diperbantukan Pemkab Sleman. Penambahan ini dapat dilakukan melalui usulan kelompok-kelompok tani terkait.

Hal itu dikarenakan kondisi sebagian petani yang masih terbiasa cara manual. Sehingga, Heru berpendapat, perlu adanya kesiapan agar penggunaan dari alat tersebut dapat dioptimalkan.

Cara kerja alsintan yaitu dengan sistem penanaman serentak dan lebih cepat dalam nenanam padi. Satu kali melintas, mesin ini mampu menanam padi dalam beberapa barisan.

Sedangkan, petani hanya perlu mengontrol laju mesin itu, agar terus berjalan dalam garis yang telah ditentukan. Melalui cara kerja mesin itu, tentu bisa dihasilkan perbedaan signifikan.

Ketua Kelompok Tani Ngudi Mekar, Hartono merasa, perbedaan dapat dirasakan selama pemakaian alat bantu mesin itu dalam jangka dua bulan saja. Saat ini, penggunaan transplater saat menanam padi juga lebih cepat.

"Tenaga kerja untuk tandur itu sekarang sudah jarang, maka itu adanya mesin yang dibantukan ini sangat membantu," kata Hartono.

Hartono menyebut, perbedaan dapat dilihat dari hasil panen, yang saat manual hanya menghasilkan delapan sampai sem ilan ton perhektarnya. Kini, alat tersebut dapat menghasilkan sebanyak 9-10 ton perhektarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement