Jumat 30 Nov 2018 13:42 WIB

Kemenhub Percepat Implementasi Transhub Community

Pemerintah akan memberi ruang kepada startup yang bergerak di bidang transportasi

Perusahaan Start up/ilustrasi
Foto: VOA
Perusahaan Start up/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Perhubungan di Kementerian Perhubungan berharap percepatan implementasi ide bisnis transhub community. Pemerintah akan memberi ruang kepada perusahaan rintisan (startup) yang bergerak di bidang transportasi untuk ikut meningkatkan kinerja bidang transportasi lewat lomba ide bisnis Startup Transhub Challenge.

Kepala Balitbang Perhubungan, Sugihardjo mengatakan pengembangan ide bisnis perusahaan rintisan bukan perkara mudah. Oleh sebabnya mereka menggelar workshop Transhub Community dengan tema 'How To Be a Succesfull Startup' di Seminyak, Bali, Jumat (30/11).

Perusahaan rintisan yang sudah mapan dan perusahaan BUMN ikut serta dalam workshop ini. Tujuannya untuk bertukar informasi untuk meningkatkan jaringan dan kapasitas perusahaan rintisan, dengan kata lain pertemuan antara bapak angkat dengan para finalis lomba.

"Keduanya akan menyusun program tindak lanjut ke depan agar ide bisnis yang ada dapat diaplikasikan dan bermanfaat meningkatkan kinerja transportasi," kata Sugihardjo, Jumat (30/11).

Ada setidaknya 12 tim dari 20 finalis Transhub Challenge yang telah berkoordinasi dengan bapak angkatnya, terkait program kerja hingga penyusunan anggaran biaya. Mereka adalah Log-in dengan BRI dan KAI, Jakarta Bike Hub dengan BNI dan Telkomsel, i-TDS dengan INTI, Newton-X dengan Samudera Indonesia, Virtual Reality dengan Angkasa Pura II, Triplogic dengan BNI, Kazee Data Analytic dengan Angkasa Pura II, SharC dengan Blue Bird, FORWADEX dengan ALFI, Mata Garuda dengan AirNav Indonesia, Nitih-Nitih dengan Jasa Raharja, dan CONSEcure dengan Pelni.

"Launching pilot percontohan Jakarta Bike Hub akan dilakukan akhir tahun ini bersama BNI," kata Sugihardjo.

Transhub Community terbentuk dilatarbelakangi era Revolusi Industri 4.0 yang memicu lompatan besar bagi sektor industri. Teknologi informasi dan komunikasi berperan penting dalam proses produksi dan seluruh rantai nilai industri hingga melahirkan model bisnis baru berbasis digital dan memanfaatkan internet.

Pemanfaatan internet of things guna efisiensi tinggi dan meningkatkan kualitas produk lebih baik. Aspek penguasaan teknologi menjadi kunci penting dalam meningkatkan daya saing di era Revolusi Industri 4.0.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement