Jumat 30 Nov 2018 09:38 WIB

BSI Jadi Universitas, Rektor Unsri Beri Selamat

Setelah BSI menjadi UBSI, penjaminan mutu universitas harus tetap terjaga.

Rektor Universitas Sriwijaya memberikan orasi ilmiah di acara wisuda UBSI yang ke-50.
Foto: Dok UBSI
Rektor Universitas Sriwijaya memberikan orasi ilmiah di acara wisuda UBSI yang ke-50.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Rektor Universitas Sriwijaya Prof  Dr Anis Sagaf memberikan selamat kepada Bina Sarana Informatika (BSI) atas perubahannya menjadi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI). Ucapan selamat tersebut disampaikan setelah ia memberikan orasi ilmiah kepada wisudawan/wisudawati  UBSI pada wisuda UBSI yang  ke-50, di BSI Convention Center (BCC), Kaliabang, Bekasi Utara, Jawa Barat, Kamis (29/11).

“Selamat kepada BSI yang telah berubah menjadi sebuah universitas. Ini sesuatu langkah yang baik yang dilakukan oleh pemerintah, bahwa perguruan tinggi yang memiliki potensi untuk melaksanakan penggabungan antarperguruan tinggi di beberapa kota menjadi universitas yang disebut Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU),” kata Anis dalam rilis UBSI yang diterima Republika.co.id, Jumat (30/11).

Anis menambahkan,  setelah dilakukan penggabungan tersebut, penjaminan mutu universitas harus tetap terjaga. Ia pun merasa kagum dengan prosesi wisuda yang berkonsep milenial dan kekinian.

“Baru pertama kali saya menghadiri prosesi wisuda yang telah berkonsep milineal seperti ini, saya sangat kagum. Dan yang paling mengagumkan lagi pelaksanaan wisuda ini juga melibatkan mahasiswa. Videografi dan sound system yang dikelola oleh mahasiswa, sangat bagus. Ini bisa menjadi laboratorium bagi mahasiswa dan dapat menjadi contoh perguruan tinggi lain,” ujar Anis.

Ia pun berpesan, bahwa mengelola universitas tidak sulit asalkan semua civitas akademika UBSI mengetahui dan memahami visi dan misi perguruan tinggi. Selanjutnya, UBSI harus menatap dan menjawab tantangan masa depan.

“Menjawab tantangan yang diperlukan masa depan dengan memperhatikan kurikulum. Jika dahulu tabu untuk merevisi kurikulum, tetapi beda dengan sekarang. Jika tantangan saat ini berubah, kurikulum harus berubah juga,” kata Anis.

Perubahan tersebut, lanjut Anis, menjadi sebuah keharusan untuk melanjutkan proses pendidikan selanjutnya sesuai dengan kebutuhan masa depan.

“Saya melihat UBSI telah memiliki apa yang dibutuhkan saat ini. Perguruan tinggi yang telah berbasis teknologi ini sesuai dengan perkembangan industri 4.0, sebagai kelebihan bagi UBSI. Di mana saat ini yang berkembang adalah bidang teknologi, seperti cloud computing, big data, dan lainnya. Saya yakin,  ke depannya UBSI akan maju dan mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya. Selain itu, lulusannya mampu mengisi peluang-peluang kerja di era industri 4.0 ini,” ujar Anis.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement