REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua panitia Reuni 212, Bernard Abdul Jabbar mengatakan pihaknya tidak membatasi atau melarang siapa pun yang ingin hadir dalam acara Reuni 212 pada Ahad (2/12) mendatang. Mengenai anggapan bahwa panitia Reuni 212 hanya mengundang pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandi, dia mengatakan undangan terbuka untuk umum termasuk bagi Prabowo-Sandi.
"Tidak ada undangan khusus, siapapun boleh hadir," kata Bernard saat dihubungi, Kamis (29/11).
Bahkan, Bernard mengaku pihaknya juga mengundang tokoh-tokoh lintas agama seperti pada Reuni 212 tahun 2017 lalu. Dia menambahkan, agenda yang akan dilaksanakan dalam Reuni 212 kali ini meliputi tiga hal, yakni keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan.
Sementara itu, mengenai kemungkinan adanya Reuni 212 tandingan, Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif tidak terlalu ambil pusing dengan hal itu. "Liatin aja," kata dia melalui pesan singkat, Kamis (29/11).
Sebelumnya, Mantan pengacara Habib Rizieq Shihab, Kapitra Ampera berencana menggelar "Kontemplasi 212" sebagai tandingan dari kegiatan Reuni 212 yang akan digelar Ahad (2/12) mendatang di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Bahkan, Calon anggota legislatif PDI Perjuangan itu mengklaim aksi kontemplasi 212 akan diikuti sekitar dua juta hingga empat juta orang dari berbagai organisasi keagamaan dan pondok pesantren.
"Kami ingin mengatakan bahwa kami keberatan aksi (Reuni Akbar 212) itu diselenggarakan," kata Kapitra di Jakarta, Rabu (28/11).
Baca juga: Kisah Khalifah Umar dan Dua Pemuda
Baca juga: Kisah Kesombongan Iblis