Kamis 29 Nov 2018 00:12 WIB

Anies Identifikasi Ada 276 Tempat Rawan Anjal di DKI

Pemprov DKI Jakarta terus berupaya mengikis jumlah anak jalanan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andri Saubani
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/11).
Foto: Republika/Farah Noersativa
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk terus menuntaskan masalah anak jalanan (anjal). Menurut Gubernur DKI Anies Baswedan, pihaknya akan terus mengikis angka anak jalanan dengan menguatkan sejumlah program. Selain itu pihaknya juga sudah mengidentifikasi lokasi-lokasi yang dinilai rawan menjadi tempat berkumpul anak jalanan.

 “Saat ini kita sudah mengidentifikasi ada 276 tempat di mana itu sebagai daerah-daerah rawan untuk anak jalanan,” ujar Anies kepada wartawan usai Jambore Ceria Anak Kementerian Sosial di Gedung Sate, Bandung, Rabu (28/11).

 

Menurut Anies, DKI akan menggelar sejumlah program pembinaan bahkan untuk anak jalanan yang sudah berusia 18 tahun. Pemprov DKI, menghindari program mengurangi anak jalanan dengan hanya memindahkan mereka ke tempat asal.

 

“Jadi bukan memindahkan mereka tetapi justru membina membuat mereka bisa belajar dengan baik, bisa hidup mandiri," katanya.

Karena, kata dia, bagaimana pun juga mereka adalah anak kita, anak bangsa kita, jadi tanggung jawab kita adalah menyiapkan mereka untuk kelak bisa hidup mandiri dan bahagia meraih cita-cita.

 

Terkait anggaran, Anies mengaku hal tersebut masih menjadi persoalan namun urusan komitmen dinilai lebih penting. Karena, meskipun petugas jumlahnya banyak namun jika tidak dibarengi dengan komitmen tinggi urusan tersebut tidak akan tuntas.

 

“Jadi meskipun anggaran itu besar tapi kalau kerjanya tidak optimal untuk warga apa gunanya. Tapi yang kita dorong anggaran di Jakarta ada, tapi yang kita dorong (juga) kinerja tim kita,” katanya.

 

DKI sendiri mendapat penghargaan dari Kementerian Sosial karena dinilai memiliki program dan komitmen yang kuat menurunkan jumlah anak jalanan. Saat ini ada sekitar 2.339 anak yang tengah dibina dalam program rumah singgah.

“Semoga kami bisa menjadi rujukan karena Jakarta satu-satunya provinsi yang dapat penghargaan,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement