Rabu 28 Nov 2018 14:07 WIB

Catatan tentang KSAD, Pangeran Istana di Menara Tentara

Andika yang dekat dengan Presiden Jokowi, akhirnya menjadi orang nomor satu.

Pelantikan KSAD. KSAD Andika Perkasa bersiap mengikuti upacara pelantikan KSAD di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/11).
Foto: Republika/ Wihdan
Pelantikan KSAD. KSAD Andika Perkasa bersiap mengikuti upacara pelantikan KSAD di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Selamat Ginting

Diberondong pertanyaan bertubi-tubi. Pertanyaan yang menyudutkan dirinya. Jenderal Andika pasrah.

"Monggo (silakan) mau ngomong (bicara) apa juga, saya kondisinya begini. Keadaan saya begini. Dari dulu juga begini. Enggak ada yang saya komentari lagi. Terserah…," kata Jenderal Andika Perkasa, pasrah.

Ia mengemukakan kepasrahannya usai dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara Jakarta, Kamis (22/11/2018). Menurut Andika, ia tidak perlu merespons komentar orang lain terhadap dirinya. Ia juga menganggap hal itu sesuatu yang tidak perlu. Penunjukan dirinya sebagai KSAD, baginya murni penilaian Presiden Jokowi.

Memang wajar repons positif bahkan negatif terhadap pelantikan Andika sebagai KSAD. Sebab, selama ini ia memiliki karier yang cenderung melesat dibandingkan rekan-rekan seangkatannya. Bahkan melewati 2-3 angkatan di atasnya.

Andika, lulusan Akademi Milter (Akmil) 1987. Ia menjadi KSAD, menggantikan Jenderal Mulyono (Akmil 1983 / Infanteri). Andika melompati tiga angkatan seniornya, lulusan Akmil 1986, 1985, dan 1984.

Berbeda dengan calon KSAL dan KSAU, kali ini kandidat KSAD ada 10 letnan jenderal. Mereka, tiga orang dari lulusan Akmil 1984: Letjen Ediwan Prabowo (Armed/staf khusus KSAD), Letjen Thamrin Marzuki (Kavaleri/Irjen Kemhan), dan Letjen Agus Surya Bakti (Infanteri-Kopassus/Sesmenko Polhukam).

Tiga dari lulusan Akmil 1985; Letjen Dodik Wijanarko (Polisi Militer/staf khusus Panglima TNI), Letjen Doni Monardo (Infanteri-Kopassus/Sekretaris Jenderal Wantannas), dan Letjen Tri Legiono Suko (Armed/Rektor Unhan).

Satu dari lulusan Akmil 1986, Letjen Tatang Sulaiman (Infanteri/Wakil KSAD). Tiga dari Akmil 1987, yakni: Andika Perkasa (Infanteri – Kopassus/Pangkostrad), Letjen Muhammad Herindra (Infanteri – Kopassus / Irjen Mabes TNI), dan Letjen AM Putranto (Infanteri / Dankodiklatad).

Degatotisasi

Sejak awal sudah terlihat peta rotasi, mutasi dan promosi perwira tinggi (pati) TNI saat Panglima TNI dijabat Marsekal Hadi Tjahjanto, Desember 2017 lalu. Hadi dan Andika menjadi karib saat keduanya berada di lingkaran istana. Hadi sebagai sekretaris militer presiden (2015-2016), dan Andika sebagai komandan Paspampres (2014-2016).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement