REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Revolusi industri 4.0 telah membawa perubahan radikal, tak terduga dan yang memporakporandakan standar yang ada. Presiden Joko Widodo membeberkan beberapa kriteria pemimpin dan sumber daya manusia (SDM) yang perlu disiapkan dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0.
"Pertanyaannya pemimpin atau SDM seperti apa ke depan yang perlu disiapkan? Menurut saya, kita butuh pemimpin, baik di pemerintahan, baik di perusahaan, baik di BUMN, kita butuh pemimpin yang open minded. Terbuka," kata Presiden saat acara Kompas 100 CEO Forum di Jakarta, Selasa (27/11).
Menurut Kepala Negara, saat ini merupakan zaman keterbukaan, sehingga para pemimpin dan SDM harus siap menghadapi ketidakterdugaan. "Ini zaman norma baru. Semua berbeda sehingga pemimpin harus siap menghadapi ketidakterdugaan," kata Jokowi.
Presiden juga menyebut pemimpin harus bisa bereaksi cepat terhadap perubahan dan harus goal oriented bukan prosedur oriented dan mampu berkolaborasi. "Saya Berharap dari training tadi muncul para reformis, pembawa perubahan yang kita harapkan," katanya.
Presiden juga mengatakan sistem kerja dan regulasi akan terus disederhanakan agar semakin semiki lincah menghadapi perubahan yang ada. "Ingin semacam yang sering saya lihat di youtube, company almost without rule, sama government almost without rule. Semakin sedikit regulasi perusahaan itu semakin lincah. Semakin dikit aturan Negara semakin lincah memutuskan perubahan yang dihadapi," katanya.