REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pengembangan potensi nagari atau desa di Sumatra Barat dinilai belum optimal. Hal ini terlihat dari belum banyak nagari di wilayah ini yang unggul dengan produk, potensi, atau inovasi yang dilakukan sehingga menggerakkan ekonomi warga secara besar-besaran. Menyiasati hal ini, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno (IP) meminta wali nagari atau kepala desa untuk menggandeng anak-anak muda kreatif, termasuk perantau Minang yang memiliki gagasan untuk membangun kampung halamannya.
"Zaman now, perlu juga kembangkan nagari dengan inovasi. Kalau tak punya kemampuan itu, ambil anak muda yang bisa digandeng. Atau cari anak rantau yang berasal dari nagari kita. Orangnya biar di rantau namun panggil lagi potensi dia," kata IP, Selasa (27/11).
IP melihat bahwa setiap nagari di Sumatra Barat memiliki potensi yang berkaitan dengan karakteristik wilayah untuk bisa dikembangkan. Ia mengambil contoh, di Payakumbuh ada sentra pembuatan rendang, nagari dengan potensi wisata dan kuliner, serta nagari dengan potensi pertanian atau peternakan.
"Ada nagari dengan potensi coklat atau manggis. Yang mau dibaguskan diangkat jadi potensi. Perlu dibuat juga industri hilir untuk meningkatkan nilai tambah. Sesuaikan dengan potensi daerah," kata IP.
Gubernur juga meminta wali nagari untuk meningkatkan pelayanan publik, pelayanan keuangan, serta perancangan penggunaan dana dari pusat untuk pembangunan nagari/desa. Hal ini menyusul besaran dana desa yang disalurkan pemerintah pusat makin besar.