REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terus menawarkan peluang investasi di kawasan kota bandara (Aerocity) Kertajati, Majalengka, kepada investor luar negeri. Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa, peluang ini ditawarkan pihaknya saat menerima pimpinan PT Surbana Jurong and Enterprise Singapore yang merupakan perusahaan konsultan internasional yang berafiliasi pada BUMN Singapura Temasek.
“Mereka datang untuk menjajaki potensi kerja sama terutama terkait smart city dengan Jawa Barat,” ujar Iwa, Selasa (27/11).
Menurut Iwa selain membahas kerja sama yang bersifat kemitraan antara Singapura dan Jawa Barat, dalam kesempatan tersebut Surbana Jurong sudah mendapatkan penawaran dari pihaknya terkait investasi di kawasan Aerocity Kertajati, Majalengka. “Mereka minat menggarap LRT Bandung Raya, SPAM Jatigede dan aerocity,” katanya.
Saat ini, kata dia, perusahaan yang juga menggarap masterplan TOD Walini untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut sedang menjajaki sejumlah peluang investasi dan kerja sama baru dengan Jawa Barat. “Untuk aerocity mereka akan membuat diskusi lebih lanjut, ini sifatnya penjajakan. Karena peluangnya terbuka di sana,” katanya.
Surbana Jurong, kata Iwa, menyampaikan juga kemampuan menarik mitra investor berikut mitra finansial dari Singapura untuk masuk ke kawasan komersial aerocity. Iwa berharap jika terealisasi, maka kawasan aerocity yang ruangnya sudah dipetakan oleh PT BIJB peruntukannya bisa terisi oleh tenant-tenant internasional. “Ini baru tahapan minat, jadi memang perlu pertemuan lanjutan,” katanya.
Sementara menurut Bupati Majalengka Karna Sobahi, pihaknya sudah mengeluarkan izin prinsip untuk lahan aerocity 1.000 hektare dari 3.500 hektare yang direncanakan akan dibangun oleh PT BIJB dan mitra bisnis. Lahan ini, untuk mengawali pembangunan apartemen dan hotel khusus haji.
“Izin prinsip 1.000 hektare dulu, (statusnya) sudah clear. Sebagian belum dibebaskan, tapi yang sudah fix itu baru 1.000 hektare,” ujar Karna usai dilantik menjadi Bupati Majelangka di Gedung Sate.
Menurut Karna, izin ini guna memuluskan pembangunan yang segera diluncurkan oleh PT BIJB pada Desember mendatang. Meski belum seluruhnya dibebaskan, Karna memastikan pihaknya akan terus mempersiapkan pemberian izin untuk keseluruhan lahan 3.500 hektare sesuai kebutuhan aerocity. “ Sementara 1.000 hektare, karena kita butuh untuk haji. Kita mengejar asrama haji,” katanya.
Karna mengatakan, selain aerocity kebutuhan fasilitas penunjang Bandara Kertajati juga masih membutuhkan banyak investor. Menurutnya sampai saat ini belum ada hotel, restoran besar dan rumah sakit yang mumpuni sebagai bagian penting bandara.
“Kami ingin menghadirkan investor untuk bersama-sama membangun percepatan BIJB dan aerocity,” katanya.
Dikatakan Karna, pihaknya juga akan menopang kemudahan investasi masuk ke kawasan aerocity dengan menjamin kecepatan pemberian izin. Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka sudah siap menjalankan prosedur tersebut. “Banyak kepentingan Jabar ada di Majalengka terkait keberadaan bandara dan aerocity. Ini sangat luar biasa tuntutan dan kompetisi,” katanya.