Senin 26 Nov 2018 16:10 WIB

Fenomena Pemuda Hijrah: Demam Ilmu Agama di Kota Bandung

Fenomena #Pemudahijrah alihkan tongkrongan anak muda ke kegiatan yang lebih positif.

Ustadz Hanan Attaki bermain skateboard saat ngabuburide di Lapangan Blok S, Senopati, Jakarta, Sabtu (26/5).
Foto:
Ustaz Abdul Somad memberikan tausiah pada tablig akbar di Lapangan upacara Lhoksukon, Aceh Utara, Provinsi Aceh, Ahad (11/11/2018).

Peran Media Sosial

Media sosial memang punya peran yang tak kalah ampuh. Media sosial, kata Dodi, punya peran besar untuk merubah cara pikir anak muda di Indonesia yang kebanyakan sudah memiliki akun medsos. Para pendakwah maupun pembuat konten Islami kemudian cermat melihat celah ini dan masuk kekalangan muda usia.

Selain Hanan Attaki, yang menjadi salah satu ujung tombak gerakan di Bandung adalah Ustaz Dicky Rizky. Dia optimistis, gerakan hijrah anak muda tidak hanya sebagai tren yang bisa turun kapan saja.

"Dari strategi pada da'i dalam berdakwah melalui pendekatan yang lebih bisa diterima oleh pemuda, seperti menjadi orang saleh itu tidak harus meninggalkan kesukaan kita yang dulu selama tidak bertentangan dengan syariat. Bahwa sesungguhnya menjadi saleh itu bisa tetap asyik," ujar Ustaz Dicky.

Ustaz Dicky juga yakin fenomena hijrah ini akan terus menyebar. Dia mencontohkan bagaimana acara Hijrah Fest di Jakarta beberapa waktu lalu yang dijubeli pemuda membuktikan bahwa anak muda sangat peduli agama. "Selama para dainya mau membina dan mencetak kader-kader dakwahnya. Yang paling utama adalah keikhlasan murni karena Allah, bukan karena yang lain," kata dia.

Gerakan hijrah anak-anak muda seperti di Bandung sementara ini kerap tampak di kalangan menengah. Bagaimana dengan para pemuda di strata terbawah masyarakat? Republika akan mencari tahu hal itu di Jakarta untuk tulisan selanjutnya. n ed: fitriyan zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement