Jumat 23 Nov 2018 13:33 WIB

Hari Terakhir Identifikasi Korban, DVI Identifikasi Pilot

Total adal 125 penumpang Lion Air PK-LQP yang berhasil diidentifikasi.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Friska Yolanda
Konferensi pers terakhir operasi DVI (Disaster Victim Identification) Mabes Polri, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (23/11
Foto: Republika/Flori Sidebang
Konferensi pers terakhir operasi DVI (Disaster Victim Identification) Mabes Polri, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (23/11

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari ini, Jumat (23/11), merupakan hari terakhir identifikasi korban pesawat jatuh Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 rute Jakarta-Bangka Belitung. Pihak RS Polri Kramat Djati, Jakarta Timur, mengumumkan di hari terakhir ini ada 16 penumpang yang berhasil teridentifikasi, sehingga total ada 125 penumpang yang teridentifikasi.

Kepala Pusdokkes Polri Brigjen Arthur Tampi mengatakan, sudah 24 hari pihaknya melakukan identifikasi terhadap jasad para korban. “Kami sudah berupaya maksimal untuk lakukan identifikasi. Kami akan mengumumkan hasil yang kita laksanakan dalam identifikasi ini, ada 16 orang yang berhasil diidentifikasi,” ujar dia dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Djati, Jumat (23/11).

Adapun nama dari 16 korban yang teridentifikasi adalah:

1. Hendra Tandjaja (L) berusia 64 tahun, teridentifikasi melalui DNA.

2. Muhammad Ikhsan (L) berusia 29 tahun, teridentifikasi melalui DNA.

3. Akil Septian Nugroho (L) berusia 24 tahun, teridentifikasi melalui DNA.

4. Faiz Saleh (L) berusia 46 tahun, teridentifikasi melalui DNA.

5. Liu Candra (L) berusia 59 tahun, teridentifikasi melalui DNA.

6. Cici Ariska (P) berusia 27 tahun, teridentifikasi melalui DNA.

7. Rumadi Ramadhan (L) berusia 40 tahun, teridentifikasi melalui DNA.

8. Candra Hasan (L) berusia 69 tahun, teridentifikasi melalui DNA.

9. Ervina Kusuma Wihayanti (P) berusia 27 tahun, teridentifikasi melalui DNA.

10. Rangga Adiprana (L) berusia 38 tahun, teridentifikasi melalui DNA.

11. Puti Fatika Rani (P) berusia 19 tahun, teridentifikasi melalui DNA.

12. Henny Heuw (P) berusia 56 tahun, teridentifikasi melalui DNA.

13. Hafriandi (L) berusia 39 tahun, teridentifikasi melalui DNA.

14. Bavier Sutedja (L) merupakan pilot pesawat berusia 31 tahun, teridentifikasi melalui DNA.

15. Yoga Perdana (L) berusia 33 tahun, teridentifikasi melalui DNA.

16. Swie Bie (L) berusia 26 tahun, teridentifikasi melalui DNA.

Dengan pengumuman tersebut, Arthur menyatakan resmi menutup pengidentifikasian jenazah korban pesawat jatuh Lion Air. Meskipun, pihaknya tetap menerima body part jenazah jika memang masih ada yang menemukan, atau ada warga yang menemukannya.

Sementara itu perwakilan dari Manajemen Lion Air, Daniel Putut, mengatakan ada 64 penumpang lagi yang belum teridentifikasi dengan jelas. Namun, pihaknya akan membantu menyerahkan data-data tersebut ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) untuk segera diproses selanjutnya.

“Yang belum teridentifikasi, akan tetap mendapat haknya terkait dengan yang sudah mendata ahli waris tetap, yang sudah disaksikan notaris dan semuanya. Selasa depan akan kami berikan asuransi dan akan kami informasikan ke media,” jelas Daniel dalam waktu dan kesempatan yang sama.

Pihaknya juga akan kembali mengadakan rapat dengan Basarnas, untuk membahas kemungkinan melakukan pencarian ulang terhadap jenazah yang belum ditemukan. Rapat akan diadakan hari ini, namun ia belum bisa menjanjikan bagaimana hasilnya nanti.

Kepala RS Polri Brigjen Musyafak mengucapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam evakuasi maupun identifikasi seluruh korban. Ia juga telah mengkomunikasikan dengan seluruh keluarga korban, bahwa proses identifikasi telah dihentikan.

“Khusus hari ini, kami sudah komunikasi dengan pihak keluarga, karena hari terakhir identifikasi untuk body part yang dievakuasi ke RS Polri. Kami menyampaikan terima kasih dan permintaan maaf,” kata Musyafak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement