Jumat 23 Nov 2018 11:38 WIB

Warga Keluhkan Mahalnya Tiket Pesawat ke Lombok

Harga tiket sebesar hampir Rp 1 juta dari Jakarta ke Lombok terbilang mahal.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Bandara Lombok International Airport (LIA) di Praya, Lombok Tengah, NTB (ilustrasi)
Foto: Ahmad Subaidi/Antara
Bandara Lombok International Airport (LIA) di Praya, Lombok Tengah, NTB (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Tingginya harga tiket pesawat ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), mendapat keluhan. Warga Cibinong, Jawa Barat, Ayu Aliffia (29), termasuk yang mengeluhkan harga tiket pesawat dari Jakarta ke Lombok.

Ayu menilai harga tiket sebesar hampir Rp 1 juta dari Jakarta ke Lombok terbilang mahal. Ia membandingkan dengan rute penerbangan dari Jakarta ke Bali yang masih bisa didapat seharga Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu. Ayu menyayangkan tingginya harga tiket ke Lombok. Padahal, Lombok saat ini sedang menjadi salah satu destinasi tujuan wisata. "Bagaimana mau bersaing dengan Bali. Pada saat ini, ke Bali tetap bisa dapat Rp 500 ribu," ujar Ayu kepada Republika.co.id, Jumat (23/11).

Ayu berharap, pemerintah dan maskapai mencari solusi atas tingginya harga pesawat ke Lombok. Menurutnya, banyak orang yang hendak berlibur ke Lombok akan berpikir dua kali jika melihat harga tiket yang begitu tinggi. "Masak dari Jakarta ke Singapura dan Malaysia lebih murah daripada ke Lombok, sayang sekali," kata Ayu.

Ayu sendiri terpaksa membeli tiket dengan harga relatif mahal karena sudah ada acara di Lombok. Dia berharap pemerintah memberikan perhatian terhadap harga tiket pesawat ke Lombok karena sangat berdampak bagi pemulihan sektor pariwisata Lombok pascagempa lalu.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan, kenaikan harga tiket pesawat merupakan hal yang wajar dari segi bisnis maskapai. "Sekarang biasa hukum ekonomi kalau permintaan banyak, harga naik, kalau permintaan turun, harga juga akan menyesuaikan," ujar Zul.

Zul menjelaskan, sejumlah maskapai seperti Garuda Indonesia dan Lion Air Group juga menurunkan frekuensi penerbangan ke Lombok pada saat ini. Zul mengatakan, hal ini terbilang normal karena November merupakan low season. Kondisi ini dimanfaatkan manajemen maskapai melakukan perawatan pesawat untuk mengantisipasi banyaknya penumpang saat peak season pada Desember mendatang.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement