Kamis 22 Nov 2018 17:05 WIB

PAN: Pemerintah Harus Bina Ceramah di Masjid Pemerintahan

Konten ceramah di masjid berkaitan dengan almamater penceramahnya.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi.
Foto: DPR
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi menanggapi isu masjid di lingkungan pemerintahan. Menurutnya, konten ceramah di masjid berkaitan dengan almamater penceramahnya.

Ia mengatakan, penceramah di masjid memiliki latar belakang, ilmu, dan pemahaman keagamaan berbeda-beda, sesuai dengan asal perguruan tinggi atau pondok pesantrennya. "Dalam isi ceramahnya, mereka tentu bervariasi," ujar dia kepada Republika.co.id, Kamis (22/11).

Viva menyampaikan, beberapa hal yang tidak perlu ada dalam isi ceramah seorang penceramah ialah ujaran kebencian, mempersoalkan perbedaan suku, agama, ras, antargolongan sebagai bahan ceramah untuk memecah-belah NKRI. "Jika ada penceramah yang masih promosi akan berdiri negara Islam Indonesia, atau menghujat agama, suku, dan keyakinan masyarakat lain, maka perlu diberi teguran dan peringatan," ujarnya.

Viva menegaskan, pemerintah perlu membina, memonitor penceramah dan isi ceramah agar hal yang disampaikan dapat memperkuat Pancasila sebagai ideologi negara dan Indonesia. Saat ditanya mengenai pernyataan BIN yang menyebut 41 masjid di lingkungan pemerintahan terpapar paham radikal, Viva menilai pernyataan tersebut bersifat imbauan.

"BIN kemungkinan mengangkat isu itu dalam rangka untuk memwarning agar potensi radikalisme jangan sampai tersosialisasi secara masif di masyarakat sehingga akan membenturkan dengan negara nasional," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement