REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG – Perilaku homoseksual atau gay tercatat mendominasi penyebab peningkatan penyebaran virus HIV-AIDS di wilayah Kabupaten Bekasi.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi menyatakan, terdapat eksistensi dari komunitas-komunitas gay yang tersebar di berbagai wilayah.
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Bekasi yang diperoleh Republika.co.id, total penderita HIV-AIDS periode Januari-Oktober 2018 mencapai 1.505 orang. Jumlah itu bertambah 141 orang dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.364 orang.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bekasi, Irfan Maulana mengatakan, peningkatan sebanyak 141 orang itu didominasi kelompok lelaki suka lelaki (LSL). Sementara, dari 1.505 penderita tersebut, tercatat ada 506 orang yang merupakan kategori LSL.
“Sekarang mayoritas dari penambahan positif pengidap HIV-AIDS memang mayoritas dari LSL. Penyebabnya, karena banyak dari mereka berkawan dengan komunitas yang salah,” kata Irfan saat ditemui Republika.co.id di Cikarang, Kamis (22/11).
Baca juga, Jumlah Komunitas Gay di Bekas Tembus Ribuan Grup
Irfan mengatakan, perilaku LSL tidak selamanya disebabkan bawaan naluri dari dalam diri. Meski lelaki tersebut dalam keadaan normal, lambat laun dia bisa menjadi gay akibat lingkungan tempat dia bersosialisasi.
Oleh sebab itu, gay bisa dikategorikan sebagai gangguan kejiwaan. Gay, lanjut dia, bisa disembuhkan dengan pendekatan sains kedokteran, maupun dari agama dan bimbingan konseling.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook