REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menghadiri perayaan Harlah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Ke-15, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani berlanjut meninjau pembangunan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dan Rumah Instan Konvensional (RIKO). Pada kesempatan tersebut, Puan juga secara simbolis menyerahkan kunci rumah hunian korban gempa di Kecamatan Poto Tano, KSB, NTB.
“Kunjungan saya ke sini untuk memastikan bahwa pembangunan RISHA maupun RIKO berjalan lancar dan sesuai target yang diharapkan. Jika ada hambatan yang dapat mengganggu pembangunan rumah hunian korban gempa, harus segera kita atasi,” ungkap Puan disela-sela kunjungannya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (20/11).
Puan memastikan Pemerintah dengan dukungan masyarakat sedang giat-giatnya memulihkan seluruh aspek kehidupan masyarakat. Ini dilakukan secara bertahap menuju keadaan normal dengan tekad bersama untuk membangun lebih baik dan lebih aman, menghindari risiko buruk bencana di masa depan.
Menko PMK Puan Maharani menyerahkan kunci rumah secara simbolis.
“Saya berpesan agar masyarakat mau bergotong-royong untuk dapat pulih dan bangkit, bahu membahu bersama pemerintah dan pemerintah daerah, tidak saling menyalahkan atas segala musibah yang kita telah alami, justru harus saling menguatkan. Pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat harus memastikan bahwa seluruh kerusakan didata dengan baik, sehingga bantuan yang diberikan sesuai tingkat kerusakan yang terjadi dan proses pemulihan tidak terhambat karena kualitas pendataan yang baik," katanya.
Menko PMK juga mengingatkan pentingnya membangun rumah tahan gempa. Sehingga di masa mendatang setiap peristiwa alam tidak menghasilkan korban dan kerusakan yang besar.
"Mari kita bangun rumah tahan gempa sesuai ketentuan teknis Kementerian PUPERA, baik rumah jenis RISHA, RIKO, ataupun RIKA," ungkapnya.