REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta mencatat ada 12 titik zona merah sampah di DKI Jakarta. Kepala Dinas LH DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, pihaknya melakukan prioritas penanganan sampah di musim hujan di titik-titik tersebut.
"Sampah sih sudah pasti ada di mana-mana. Tetapi ada beberapa kawasan yang menjadi fokus prioritas antisipasinya," ujar Isnawa saat dihubungi Republika, Senin (19/11).
Ia mengatakan, titik-titik itu berada di saluran air atau kali. Apabila tidak cepat ditangani sampah-sampah akan menyumbat aliran sungai yang akan mengakibatkan luapan dan berpotensi banjir. Untuk itu, Dinas LH mengerahkan satuan tugas (satgas) mengantisipasi banjir.
Di wilayah Jakarta Pusat, ada dua titik yang akan menjadi fokus penanganan sampah diantaranya di Pintu Air Manggarai dan Banjir Kanal Barat (BKB) Petamburan. Jakarta Utara berada di Kali Cagak Penjaringan, Cakung Drain Cillincing, Pintu Air 8 Tanjung Priok, dan Kali Sentiong.
Kemudian, penumpukan sampah juga diprakirakan akan terjadi di wilayah Jakarta Barat yakni Banjir Kanal Barat Season City dan Kali Sekretaris. Fokus penanganan sampah Jakarta Selatan terletak di Saringan TB Simatupang dan
Kampung Melayu Aliran Tebet.
Sementara di Jakarta Timur, titik zona merah berada di Banjir Kanal Timur dan Ciliwung Kampung Melayu Jatinegara. Isnawa mengatakan, pihaknya mengaktifkan saringan sampah yang berada di pintu air dan mengerahkan petugas memantau saringan-saringan sampah itu.
"Kami mengoptimalkan petugas dengan sarana prasarana pendukung, ada truk, ada alat berat," tutur dia.
Isnawa menyebut, ada 118 satgas banjir di 227 titik lokasi fokus pemantauan selama 24 jam. Sebab, ia memprediksi penumpukan sampah akan meningkat di beberapa titik saluran air pada musim penghujan.
"Setiap hari kami bekerja tetapi khusus musim penghujan kami lebih waspada," kata dia.
Ia menambahkan, Dinas LH juga berkoordinasi dan bekerja sama dengan institusi lainnya untuk mengantisipasi banjir di Jakarta. Salah satunya, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta untuk merevitalisasi saluran-saluran penghubung yang ada di permukiman warga.
"Kami bekerja sama dengan Dinas SDA merevitalisasi merefungsi saluran-saluran penghubung," kata Isnawa.