Senin 19 Nov 2018 16:09 WIB

Demokrat Bantah Hubungan dengan Gerindra Memanas

Saling lempar kritik antara elite Gerindra dan Demokrat belakangan terjadi.

Rep: Mabruroh/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kanan) didampingi Ny Ani Yudhoyono (kanan), Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan (ketiga kanan) dan sejumlah kader Partai Demokrat menghadiri pembukaan pembekalan calon legislatif DPR RI Partai Demokrat di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (10/11/2018).
Foto: Antara/Reno Esnir
[ilustrasi] Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kanan) didampingi Ny Ani Yudhoyono (kanan), Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan (ketiga kanan) dan sejumlah kader Partai Demokrat menghadiri pembukaan pembekalan calon legislatif DPR RI Partai Demokrat di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (10/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hubungan Demokrat dan Gerindra mulai panas dingin menjelang pemilu 2019. Panas dingin hubungan keduanya terlihat dari perang pernyataan antara elite politisi kedua partai tersebut.

Ketua Divisi Hukum dan Advokasi DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean membantah hubungan partainya dengan Gerindra sedang memanas. Menurutnya, hubungan keduanya baik-baik saja tidak seperti yang diberitakan belakangan ini.

"Apa yang memanas. Ah masa begitu disebut memanas. Engga ada, engga ada, Gerinda dan Demokrat engga ada masalah," Tutur Ferdinand melalui sambungan telepon pada Senin (19/11).

Ia menuturkan, jika perihal sahut-sahutan antara elite kedua partai tersebut adalah karena saling peduli. Keduanya saling mengingatkan demi keberlangsungan koalisi.

"Kalau sahut-sahutan itu pertanda kita saling peduli, saling care, kalau kita sahut-sahutan tidak saling peduli artinya kita tidak ingin menang, kita ingin menang artinya kita sahut-sahutan, kita saling mengingatkan, jadi engga ada yang memanas kita ketawa-ketawa saja," paparnya.

Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani menagih janji Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono untuk kampanyekan pasangan presiden Prabowo-Sandi. Karena menurutnya, SBY telah berjanji akan melakukan kampanye untuk pasangan nomor urut 02 itu.

SBY melalui akun Twitter-nya menanggapi bahwa selama dirinya dua kali menjadi calon presiden tidak pernah memaksa Ketua Umum Partai pendukungnya untuk berkampanye. Karena menurutnya, capres sendiri yang harus memiliki narasi dan gaya kampanye yang tepat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement