Senin 19 Nov 2018 10:00 WIB

Pepen Ingatkan Warga Bekasi tak Bangun Rumah di Tepi Sungai

Pemkot Bekasi belum memiliki master plan drainase kota.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ani Nursalikah
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mendatangi Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/10).
Foto: Republika/Farah Nabila Noersativa
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mendatangi Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mewanti-wanti warga Bekasi agar tak sembarang membangun rumah, khususnya, di tepi sungai karena dapat membahayakan nyawa ketika musim penghujan tiba.

“Mengenai bangunan warga yang ada di sebelah sungai, jangan sampai bangunan itu mepet atau bahkan diatas sungai,” kata Pepen, sapaan akrabnya dalam pernyataan resmi diterima Republika.co.id, Senin (19/11).

Hal tersebut berkaca pula dari kejadian runtuhnya tembok Naga Swalayan di Pondok Melati, Kota Bekasi, beberapa waktu yang lalu. Kejadian tersebut bermula pada saat terjadi hujan deras. Disaat hujan masih berlangsung, salah satu tembok bangunan swalayan ambruk dan menimpa saluran air.

Akibatnya, reruntuhan itu menutup saluran air sehingga memicu luapan air ke permukiman warga. Menurut warga, luapan itu alhasil berujung genangan banjir setinggi 40-60 sentimeter. Diketahui, tembok itu ambruk karena tidak memiliki pegangan yang kokoh di pinggir saluran.

Sementara, batas antara tembok dengan rumah warga terlalu dekat. Sebagian bangunan warga justru sudah berada diatas saluran air. Itu membuat saluran air tidak leluasa dalam menampung aliran air.

Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Arief Maulana mengatakan, perilaku warga Kota Bekasi dalam membangun rumah perlu dibenahi. Menurut dia, seluruh upaya yang dibangun oleh Pemkot dengan anggaran besar tidak akan bermanfaat jika warga tidak mendukung.

“Akan kurang maksimal, jika pemerintah mengeluarkan anggaran tapi perilaku masyarakat tidak dibentuk,” ujar dia.

Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono mengatakan, sejauh ini Pemkot Bekasi belum memiliki master plan drainase di seluruh wilayah Kota Bekasi. Pemkot memiliki master plan untuk wilayah Bekasi Selatan. Adapun di Bekasi Utara, dimana merupakan banyak titik rawan banjir, pemkot belum mempunyai masterplan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement