Senin 19 Nov 2018 14:22 WIB

Pantai Pink yang Perlu Dipoles

Kondisi jalan yang rusak banyak dikeluhkan pengunjung

Pantai pink juga ada di Lombok
Foto: Wisata Lombok
Pantai pink juga ada di Lombok

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Untuk mencapai Pantai Pink, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat,  bukan perkara mudah. Infrastruktur jalan masih berbatu dan berlubang. Tak hanya itu, pemandangan sepanjang jalan menuju pantai pink pun dipenuhi pepohonan meranggas di wilayah Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Rinjani Timur atau dikenal dengan nama hutan Sekaroh.

Nama Pantai Pink ini mulai mengemuka setelah viral di media sosial sehingga banyak wisatawan lokal maupun mancanegara penasaran dan ingin membuktikan pasir pantai yang bisa berwarna pink itu.

"Memang kondisi jalan banyak dikeluhkan oleh pengunjung," kata Abdullah, salah seorang pedagang makanan dan minuman di objek wisata tersebut.

Ia mendengar kabar jalanan akan segera diaspal. Harapannya, jumlah pengunjung akan meningkat sehingga perekonomian masyarakat sekitar pun ikut terdongkrak.

"Informasinya jalan akan diaspal pada tahun depan. Yang jelas kami berharap segera diperbaiki hingga akan lebih banyak lagi pengunjungnya," kata Abdullah yang mengaku sudah 25 tahun berjualan di lokasi tersebut.

Mungkin karena banyak wisatawan yang mengetahui kondisi ruas jalan yang buruk itu, maka banyak wisatawan yang tiba di sana menyewa perahu dari Pantai Kuta Mandalika. Dengan menyewa perahu Rp350 ribu, maka pengunjung akan dibawa ke Pantai Pink I, Pink II dan Batu Payung.

"Saya sewa perahu bersama rombongan dari Lombok Timur," kata Eva, pengunjung asal Jakarta.

Untuk diketahui sumber warna pink di pantai tersebut bukan dari warna pasir sesungguhnya, melainkan dari alga di dalam laut yang berwarna merah. Kemudian warnanya bercampur dengan pasir putih hingga terjadi perpaduan warna yang indah antara putih dan kemerahan.

Pengunjung juga bisa melihat biota laut dengan mengikuti snorkling atau diving. Untuk snorkling sudah tersedia penyewaan alatnya yang terhitung murah dengan biaya sekitar Rp100 ribu, kemudian sewa perahu yang bisa dibayar bersama-sama dengan pengunjung lainnya Rp350 ribu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement