Sabtu 17 Nov 2018 01:57 WIB

Festival Pusaka Tampilkan Pusaka Mataram dari Bengawan Solo

Kegiatan in bagian memperkenalkan dan melestarikan khasanah kaslik.

Ilustrasi keris dan senjata pusaka atau tosan aji.
Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Ilustrasi keris dan senjata pusaka atau tosan aji.

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO – Seribuan pusaka ditampilkan dalam Festival Pusaka Nusantara yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, bekerja sama dengan Komunitas Senapati Nusantara dan Paguyuban Tosan Aji Lawe Wenang, pada 16-18 November.

"Jumlah berbagai pusaka yang dipamerkan termasuk pusaka 'kemaharan' (diperjual belikan) ya lebih dari seribu pusaka," kata salah seorang Panitia Festival Pusaka Nusantara, Ronggo Datan Bramantyo, di Bojonegoro, Jumat (16/17).

Peserta festival, selain dari Komunitas Senapati Nusantara yang datang dari berbagai daerah di Tanah Air, juga diikuti 430 desa/kelurahan di Bojonegoro yang masing-masing membawa berkisar 2-5 pusaka, antara lain, keris, tombak, juga pusaka yang lainnya.

Ronggo yang didampingi panitia lainnya Narendra Avidiya juga menyebutkan dalam Festival Pusaka Nusantara itu, ada sekitar 70 peserta "kemaharan" yang datang dari berbagai daerah di Tanah Air, antara lain, Lombok, Makassar, Jakarta, Bali, Malang dan Bojonegoro.

"Pusaka yang dipamerkan di anjungan kemaharan itu bisa dibeli," ujarnya.

Seorang peserta asal Bojonegoro Agus Polong, mengaku membawa belasan pusaka yang diperoleh dari hasil berburu di perairan Bengawan Solo, juga dari hasil membeli milik warga di pedesaan.

Di antara pusaka yang dipamerkan yaitu satu bilah keris lengkap dengan rangkanya yang diperoleh dari bawah jembatan Bengawan Solo di Kaliketek, Desa Banjarjo, Kecamatan Kota, dengan kriteria Dapur Kadga.

"Satu keris yang baru saya peroleh itu akan dibeli seharga sepeda motor, tapi tidak saya berikan. Keterangan Komunitas Senapati Nusantara keris itu berasal dari zaman Kerajaan Mataram," ucapnya.

Kepala Disbudpar Bojonegoro Amir Syahid, menjelaskan pemkab menggelar Festival Pusaka Nusantara untuk meramaikan Hari Jadi ke-341 Bojonegoro.

"Pusaka yang dipamerkan itu asalnya dari berbagai daerah di Tanah Air, yang merupakan koleksi komunitas Senapati Nusantara," ucapnya.

Kegiatan Festival Pusaka Nusantara itu akan ditutup dengan jamasan pusaka dengan mengambil lokasi di Sumur Blekutuk, di objek wisata Kayangan Api, Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem.

"Jamasan pusaka dilakukan khususnya untuk pusaka yang dibawa desa atau kelurahan," ucapnya.

Festival Pusaka Nusantara yang baru pertama kalinya itu dibuka Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah dengan didampingi Amir Syahid. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement