REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengecam pemasangan poster yang menampilkan gambar Presiden Joko Widodo sebagai Raja Jawa. Ia menilai pemasangan poster tersebut sebagai bentuk kampanye hitam gaya baru.
''Dalam pesta demokrasi pemilihan pemimpin, itu kan rakyat yang memilih, bukan pohon-pohon. Sehingga kami menjaga basis massa dengan hal yang positif, bukannya dengan memasang gambar-gambar yang tidak sesuai dengan pesan-pesan politik yang dibawa oleh Pak Jokowi dan PDI Perjuangan," kata Hasto Kristiyanto kepada pers, di Media Center Cemara, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Rabu.
Menurut Hasto, PDIP maupun Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf masih mencari tahu siapa yang memasang poster bergambar Pak Jokowi itu. Partainya juga menugaskan DPD PDIP Jawa Tengah untuk mencari tahu siapa yang memasang poster itu.
''Kalau kami sudah tahu siapa yang memasangnya, akan kami laporkan ke Bawaslu,'' katanya.
Hasto menegaskan, pemasangan poster bergambar 'Presiden Jokowi Raja Jawa' itu adalah upaya untuk memojokkan dan merusak nama PDIP. Pemasangan poster-poster itu, kata dia, bukan gaya PDI Perjuangan.
"Gaya PDI Perjuangan adalah berpolitik dengan jujur, sportif, dan membangun peradaban,'' katanya. ''PDI Perjuangan menunjunjung tinggi etika, estetika, dan dengan strategi komunikasi politik yang baik.''