Jumat 29 Nov 2024 01:57 WIB

Untuk Kali Pertama PDIP Menang Pileg dan Pilkada di Provinsi Ini

Hasto menyebut PDIP menang di 14 provinsi pada Pilkada 2024.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Warga memasukan surat suara ke kotak suara. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Warga memasukan surat suara ke kotak suara. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memuji para pemilih yang telah berpartisipasi dalam Pilkada serentak 2024. Hasto mengungkap PDIP berhasil menghimpun kemenangan di 14 Pilgub se-Indonesia, termasuk untuk kali pertama di Provinsi Riau. 

Hasto menyebut PDIP dapat bertahan di tengah berbagai kepungan. Bahkan menurutnya para pemilih masih memberikan kepercayaan kepada PDIP. 

 

“Ini mencerminkan besarnya dukungan rakyat bahkan basis PDI Perjuangan pun mengalami perluasan,” kata Hasto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis (28/11/2024).

 

Hasto menyebut secara total berdasarkan rekapitulasi sementara, kalau sebelumnya PDIP hanya menang di 6 gubernur, maka sekarang kami memenangi 14 provinsi.

 

"Dan kemudian (Cagub-Cawagub) yang berasal dari kader itu sebelumnya juga hanya sekitar 5, kemudian sekarang menjadi 9,” ujar Hasto.

 

Hasto merinci Provinsi yang dimenangi oleh PDIP yaitu Aceh, Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Jakarta, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Barat.

 

“Jadi mengapa PDIP di banyak memenangkan di Papua karena Papua menjadi simbol eksploitasi. Berbagai upaya-upaya untuk membangun infrastruktur jalan, mereka itu menjadi bagian dari kepentingan oligarki untuk memperluas eksploitasi sumber daya alam yang ada di Papua sehingga mereka memiliki respon dengan memenangkan PDIP. Demikian termasuk di Sumatera Barat itu menunjukkan perluasan basis dari PDIP,” ujar Hasto.

 

Selain itu, Hasto mengulas kemenangan PDIP di Provinsi Riau. PDIP pertama kali memenangkan pemilu legislatif dan pemilihan gubernur disana. Kondisi ini menurut Hasto menandakan perluasan kekuasaan partai berlambang banteng itu. 

 

“Artinya ini juga menunjukkan bagaimana ketika kandang Banteng dicoba diambil alih, yang terjadi justru kandang Banteng ini berkembang biak. Malah dukungan rakyat memperluas, jadi dari kandang Banteng di wilayah Sumatera,” ucap Hasto. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement