Selasa 13 Nov 2018 13:29 WIB

Paket 8 Pembangunan Pelabuhan Patimban Ditandatangani

Pelabuhan Patimban akan meningkatkan daya saing logistik nasional.

Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bersama perusahaan joint venture konsultan supervisi dan desain, menandatangani kontrak paket 8 pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, bertempat di Ruang Sriwijaya kantor pusat Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Jakarta, Senin (12/11).
Foto: Foto: Humas Ditjen Hubla
Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bersama perusahaan joint venture konsultan supervisi dan desain, menandatangani kontrak paket 8 pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, bertempat di Ruang Sriwijaya kantor pusat Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Jakarta, Senin (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bersama perusahaan joint venture konsultan supervisi dan desain, menandatangani kontrak paket 8 pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, bertempat di Ruang Sriwijaya kantor pusat Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Jakarta, Senin (12/11).

Penandatanganan dilakukan antara PPK Konsultan Pembangunan Pelabuhan Patimban Andilas Putra Asmara bersama perwakilan perusahaan konsultan Joint Venture Yasunori Hasegawa, dengan disaksikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut R Agus H Purnomo beserta para direktur di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut.

Agus menyampaikan, bahwa proyek pembangunan Pelabuhan Patimban sangat strategis dan penting bagi negara sehingga Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sangat serius untuk menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Patimban ini. 

"Diharapkan ke depan Pelabuhan Patimban akan meningkatkan daya saing logistik nasional," kata Dirjen Agus dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (13/11).

Agus juga berharap kepada para perusahaan anggota konsorsium konsultan agar penandatanganan kontrak ini dapat memperlancar proyek pembangunan Pelabuhan Patimban secara keseluruhan. Selain itu, diharapkan juga agar pelaksanaan pembangunan Pelabuhan Patimban memperhatikan berbagai regulasi, kualitas, dan requirement atau kebutuhan masyarakat secara umum.

"Pemerintah sangat serius dan memperhatikan agar pembangunan Pelabuhan Patimban berjalan sesuai jadwal dengan kualitas yang telah disepakati bersama," kata Dirjen Agus.

Adapun Paket pembangunan Pelabuhan Patimban yang ditandangani hari ini merupakan paket jasa konsultansi supervisi dan desain  pembangunan fasilitas pelabuhan untuk proyek Pembangunan Patimban Tahap I. 

Sedangkan perusahaan konsultan Joint Venture terdiri dari 3 (tiga) perusahaan Jepang masing-masing adalah Oriental Consultan Global Co. Ltd., Ides Inc., dan Nippon Koei Co. Ltd., bekerjasama dengan 3 (tiga) perusahaan konsultan Indonesia yaitu PT. Raya Konsult, PT. Rayasurverindo Tirtasarana, dan PT. Indra Karya (Persero).

Sebagai informasi, Pembangunan Pelabuhan Patimban akan dilaksanakan dalam 3 (tiga) Tahap.  Pada Tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani sekitar 3,5 Juta peti kemas (TEUS) dan 600 ribu kendaraan bermotor (CBU). Pada Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5,5 tuta teus dan pada Tahap ketiga  akan meningkat kembali hingga 7,5 juta teus.

Pembangunan Pelabuhan Patimban saat ini terus dilakukan dan targetnya akan mulai dioperasikan pada tahun 2019. Nantinya Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan Peti Kemas dan Kendaraan Bermotor yang diangkut menggunakan kapal ferry Ro-Ro. Pelabuhan Patimban juga akan didukung area sarana penunjang (Backup Area) untuk mendukung efisiensi logistik dari dan ke Pelabuhan Patimban seluas 356 hektare.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement