REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Temuan kasus penularan penyakit HIV/AIDS di Kota Madiun, Jawa Timur hingga jelang akhir 2018 tergolong tinggi sehingga perlu diwaspadai oleh Pemkot setempat. Data Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes dan KB) Kota Madiun mencatat hingga saat ini temuan jumlah kasus HIV/AIDS di wilayahnya telah mencapai 1.500 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 358 penderita diantaranya merupakan warga asli Kota Madiun, sedangkan sebagian besar sisanya merupakan warga pendatang. "Karena itu, kami gencar melakukan sosialisasi pencegahan yang harapannya masyarakat semakin memahami HIV/AIDS dan mengetahui bagaimana mencegahnya," kata Kasi Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinkes dan KB Kota Madiun, Tri Wahyuning Novitasari, Senin (12/11).
Menurut dia, HIV/AIDS dapat menular kepada siapa saja. Karenanya, upaya pencegahan perlu dilakukan setiap orang, terutama bagi yang memiliki risiko tinggi.
Sayangnya, masih banyak masyarakat yang enggan memeriksakan kesehatannya terkait HIV/AIDS. Selain takut, stigma negatif masyarakat akan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) menjadi salah satu penyebabnya
"Masyarakat, terlebih yang memiliki risiko tinggi, harus berani dan mau diperiksa. Apalagi pemeriksaan dan pengobatan HIV/AIDS itu gratis," kata Tri.
Ia menjelaskan, penularan HIV/AIDS tidak semudah yang dibayangkan orang. Bahkan penularannya lebih sulit dari pada penyakit TBC. Di mana virus TBC menular melalui udara, sedangkan HIV menular melalui kontak langsung dengan penderita. Itupun bukan kontak antarkulit manusia.
"Penularan HIV/AIDS dapat melalui hubungan seksual, transfusi darah, pemakaian jarum suntik secara bergantian, tato, dan ibu hamil terhadap bayi yang dikandungnya," katanya.
Tri menambahkan, setelah mengetahui cara penularannya, terdapat lima hal penting yang harus dihindari warga Kota Madiun agar terbebas dari HIV/AIDS. Yakni, tidak melakukan hubungan seks bebas, setia kepada pasangan, menggunakan kondom jika terpaksa berhubungan badan dengan orang lain, tidak menggunakan narkoba, dan edukasi tentang HIV/AIDS.
"Pemahaman semua hal tentang HIV/AIDS tersebut sangat penting. Harapannya agar kasus HIV/AIDS dapat dicegah dan masyarakat tidak salah dan menghindari ODHA," tandas Tri.