Selasa 08 Jan 2019 00:01 WIB

Lebih dari Sepertiga Penderita HIV-AIDS Indramayu IRT

Ibu rumah tangga terkena HIV-AIDS karena tertular suami.

Rep: lilis sri handayani/ Red: Ani Nursalikah
Mengungkap fakta HIV-AIDS di Indonesia.
Foto: Republika
Mengungkap fakta HIV-AIDS di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kasus HIV-AIDS di Kabupaten Indramayu semakin memprihatinkan. Tak hanya jumlah kasusnya yang tinggi, penderitanya saat ini banyak yang justru berasal dari kalangan ibu rumah tangga yang tak pernah melakukan perbuatan berisiko.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, menyebutkan, jumlah penderita HIV-AIDS di Kabupaten Indramayu mencapai 3.285 orang. Dari jumlah itu, penderita yang berasal dari kalangan ibu rumah tangga mencapai sekitar 1.200 orang.

"Ini sangat memprihatinkan," ujar Deden, Senin (7/1).

Deden mengatakan, para ibu rumah tangga yang mengidap HIV-AIDS itu tidak pernah melakukan perbuatan yang berisiko terhadap penyakit tersebut. Mereka pun sehari-hari hanya disibukkan dengan aktivitas yang berkaitan dengan urusan rumah tangganya semata.

Status HIV-AIDS yang diderita para ibu rumah tangga itu terungkap saat suaminya meninggal dengan tanda-tanda HIV-AIDS atau ada kerabat dekatnya yang menderita tuberkulosis. Saat petugas kesehatan memeriksa ibu rumah tangga tersebut, ternyata terungkap ibu rumah tangga itu juga menderita HIV-AIDS.

Selain itu, status HIV-AIDS para ibu rumah tangga juga ada yang terungkap saat mereka menjalani pemeriksaan kesehatan untuk keperluan keberangkatan bekerja ke luar negeri. Akibatnya, mereka pun gagal menjadi pekerja migran Indonesia (PMI).

Kondisi itu seperti yang dialami salah seorang ibu rumah tangga penderita HIV-AIDS di Kabupaten Indramayu yang enggan disebut namanya. Dia dinyatakan menderita HIV-AIDS saat menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai salah satu syarat menjadi PMI.

"Waktu itu, saya mau berangkat ke luar negeri untuk yang kedua kalinya," ujar ibu empat anak tersebut saat ditemui beberapa waktu yang lalu.

Ternyata, saat keberangkatannya bekerja ke luar negeri untuk yang pertama kali, suaminya kerap berhubungan dengan pekerja seks komersial (PSK). Akibatnya, tanpa disadari, suaminya itu mengidap HIV-AIDS. Penyakit tersebut kemudian menular kepada istrinya saat istrinya kembali ke Tanah Air.

Pengelola Program di Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Indramayu, Dilah, menjelaskan, kasus seperti itu memang cukup banyak di Kabupaten Indramayu. Kondisi itu menyebabkan ibu rumah tangga yang tak berdosa pun turut mengidap penyakit tersebut.

"Kami pun terus melakukan pendampingan kepada para penderita," ujar Dilah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement