REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ilhan Omar terpilih menjadi salah satu Muslimah yang pertama kali duduk di Kongres AS dalam pemilihan sela pekan lalu. Selain Omar, terdapat nama Rashida Tlaib yang juga menang dan melangkah mulus ke kursi dewan.
Omar menang di daerah pemilihan di Minnesota. Ia terpilih dengan suara meyakinkan mengalahkan calon dari Partai Republik. Kemenangannya membuat kongres di AS kian beragam karena tak lagi didominasi oleh kelompok atau golongan tertentu.
Dalam pidatonya pekan lalu, Omar memulai dengan kata "assalamualaikum". Kata yang menjadi simbol umat Islam dan memiliki arti "semoga kedamaian bersama Anda". "Waalaikumsalam," jawab para pendukung Omar yang mengelu-elukan namanya.
Tak hanya dengan salam, Omar juga memulai pidato dengan rasa syukur kepada Allah SWT. "Alhamdulillah," kata Omar yang mengucapkan pujian bagi Allah itu tiga sebanyak kali seperti dilansir Huffingtonpost.
Para suporternya pun tersenyum dan mendengar antusias. Omar menjadi Muslimah pertama yang mengenakan hijab di kongres. Kehadiraannya muncul di tengah meningkatnya gelombang serangan Islamofobia di tanah Paman Sam tersebut.
Baca juga, Omar Susul Jejak Tlaib Jadi Muslimah Pertama di Kongres AS.
Penelitian New America Foundation dan American Muslim Initiative baru-baru menemukan dua dari lima penduduk non-Muslim Amerika berpendapat Islam tidak sesuai dengan nilai-nilai AS.
Menurut penelitian tersebut, sebanyak 56 persen orang Amerika percaya bahwa Islam kompatibel dengan nilai-nlai AS. "Sementara, 42 persen mengatakan tidak," ujar pernyataan dalam penelitian, seperti dikutip laman Aljazirah.
Sekitar 60 persen penduduk percaya bahwa Muslim AS patriotik dengan yang lain. Sementara, 38 persen dari mereka tidak.
Margari Hill, direktur pelaksana Muslim Anti-Racism Collaborative mengatakan, penggunaan kata assalammualaikum adalah hal biasa yang disampaikan Muslim setiap hari. Kata ini bersifat orisinal dan meneguhkan.
"Bagi Muslim yang menggunakan kata ini untuk mendoakan kebaikan menurut keimanan, ini merupakan kata yang natural," ujarnya. "Setiap hari mereka memakainya. Saya melihat Muslim. Saya pun memberikan salam. Bahkan saya kerap menggunakan (kata ini) saat di depan massa," katanya menambahkan.